SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Lebaran 2015 menyisakan uang baru di BI Purwokerto.

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO — Realisasi penarikan uang kartal menjelang Lebaran 2015 di wilayah Bank Indonesia Purwokerto mencapai Rp3,031 triliun. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Rahmat Hernowo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jumlah tersebut hanya mencapai 94% dari proyeksi penarikan uang kartal yang dikirim perbankan ke BI Purwokerto senilai Rp3,230 triliun. Khusus penukar yang langsung dilayani di loket BI Purwokerto sebanyak 4.205 orang,” katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (24/7/2015).

Khusus uang pecahan kecil atau Rp20.000 ke bawah pada Lebaran 2015 ini, kata dia, mengalami kenaikan sejalan dengan beberapa bank yang melakukan layanan penukaran kepada masyarakat.

Menurut dia, ada 11 bank yang melayani masyarakat yang membutuhkan uang kartal melalui penukaran, yakni Bank Jateng, BNI, BRI, Mandiri, BSM, Bank Muamalat, BDI, BCA, CIMB Niaga, Bukopin, dan Panin.

Terkait perbandingan proyeksi dan realisasi penarikan uang kartal menjelang Lebaran 2015, dia mengatakan bahwa untuk pecahan Rp100.000 diproyeksikan sebesar Rp1,522.300 triliun dan terealisasi sebesar Rp1,559 triliun atau naik 2%.

Pecahan Rp50.000 diproyeksikan sebesar Rp1,518.200 triliun namun hanya terealisasi Rp1,268 triliun atau turun 16%, pecahan Rp20.000 diproyeksikan sebesar Rp65,36 miliar dan terealisasi Rp70,6 miliar atau naik 8%, pecahan Rp10.000 diproyeksikan Rp61,14 miliar dan terealisasi Rp64,9 miliar atau naik 6%. Pecahan Rp5.000 diproyeksikan Rp43,36 miliar dan terealisasi Rp48 milar atau naik 11%, pecahan Rp2.000 diproyeksikan Rp19,524 miliar dan terealisasi Rp20,33 miliar atau naik 4%, serta pecahan Rp1.000 yang diproyeksikan Rp315 juta dan terealisasi Rp175 juta atau turun 44%.

Lebih lanjut, Hernowo mengatakan bahwa berdasarkan amanat UU No. 7/2011 tentang Mata Uang, maka kebijakan penukaran rupiah pada masa mendatang dilakukan bersama-sama oleh Bank Indonesia, bank yang beroperasi di Indonesia, atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. “Bank Indonesia melayani penukaran khusus untuk uang rusak dan uang yang dicabut dari peredaran, sedangkan masyarakat yang akan melakukan penukaran pecahan yang sama atau pecahan lain dilayani oleh perbankan,” jelasnya.

Uang Palsu
Disinggung mengenai perkembangan temuan uang palsu selama tahun 2015, dia mengatakan bahwa hingga bulan Juni tercatat sebanyak 2.352 lembar yang merupakan temuan kepolisian maupun masyarakat.

Selain itu, kata dia, temuan uang palsu yang terdapat di dalam setoran uang tidak layak edar (UTLE) perbankan hingga bulan Juli 2015 sebanyak 61 lembar berupa pecahan Rp100.000 sebanyak 41 lembar, Rp50.000 (17 lembar), pecahan Rp20.000 (satu lembar), Rp5.000 (satu lembar), dan Rp2.000 (satu lembar).

“Secara keseluruhan, sejak Januari hingga Juli 2015 ditemukan 2.413 lembar uang palsu yang didominasi pecahan Rp50.000 sebanyak 1.638 lembar. Sementara pada tahun 2014 terdapat temuan uang palsu sebanyak 1.979 lembar, tahun 2013 sebanyak 2.375 lembar, dan tahun 2012 sebanyak 3.159 lembar,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya