SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pembeli Bensin JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

Lebaran 2015 diwarnai kenaikan konsumsi BBM. Namun, kenaikan itu di bawah prediksi.

Solopos.com, SOLO — Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama masa angkutan Lebaran 2015 yang dilakukan PT Pertamina naik signifikan jika dibandingkan konsumsi normal. Meski begitu, realisasi penyaluran BBM masih berada di bawah prediksi Pertamina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

General Manager (GM) Marketing Operation Regional IV Pertamina, Kusnendar, mengatakan libur Lebaran 2015 yang panjang dan dioperasikannya Tol Cipali membuat konsumsi BBM selama arus mudik dan arus balik meningkat. Dia mengungkapkan realisasi konsumsi premium selama masa angkutan Lebaran di Jateng dan DIY, yakni pada 7 Juli-28 Agustus naik 34% jika dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal, yakni dari biasanya 9.364 kiloliter (kl) menjadi 12.552 kl.

“Konsumsi premium kali ini lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 13.281 kl per hari. Penurunan konsumsi ini karena masyarakat banyak yang beralih menggunakan pertamax atau pertamax plus karena kedua jenis BBM tersebut naik tajam,” ungkap Kusnendar kepada Solopos.com, Kamis (6/8/2015).

Dia mengatakan konsumsi solar turun 11% dari rata-rata harian normal menjadi 4.418 kl dari biasanya 4.979 kl. Penurunan ini dipengaruhi larangan truk beroperasi di jalan raya selama masa angkutan Lebaran, kecuali yang mengangkut sembako.

Semula Pertamina memprediksi konsumsi premium dan solar pada angkutan Lebaran (H-10 hingga H+10) di Jateng dan DIY masing-masing naik 40% dan 7%. Namun realisasi kenaikan tidak setinggi yang prediksi.

Kusnendar menyampaikan konsumsi BBM nonsubsidi juga meningkat. Pertamax mengalami kenaikan konsumsi paling signifikan, yakni mencapai 52% dari rata-rata normal 1.086 kl per hari menjadi 1.652 kl per hari. Konsumsi pertamax plus juga naik tinggi, yakni dari 27,1 kl menjadi 38,4 kl per hari atau naik sekitar 42% sedangkan pertamina dex naik sekitar 10% dari 18,3 kl menjadi 20,1 kl.

Sementara itu, realisasi konsumsi elpiji 3 kg juga meningkat dari rata-rata konsumsi harian. Dia mengungkapkan peningkatan konsumsi gas melon ini sebanyak 6% pada Juni dan 8% pada Juli dari rata-rata konsumsi normal 71.271 MT per bulannya. Konsumsi elpiji 12 kg juga naik sekitar 13% dari rata-rata harian normal sebanyak 270 MT menjadi 305,1 MT.

“Kami mengapresiasi dukungan dan koordinasi seluruh pihak atas kelancaran distribusi BBM dan elpiji selama masa angkutan Lebaran mengingat titik kemacetan dari Jabar berpindah ke Jateng,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya