SOLOPOS.COM - Inilah kondisi Pasar Bunder Sragen. Eksistensi pasar tradisional terancam dengan munculnya pasar modern di Bumi Sukowati, salah satunya minimarket waralaba. (JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno)

Solopos.com, SRAGEN — Gabungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen, dan polisi, fokus lancarkan lalu lintas di tempat perbelanjaan, seperti toserba dan pasar tradisional. Pasalnya jumlah pengunjung di lokasi-lokasi tersebut meningkat tajam.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, tidak hanya Pasar Bunder yang merupakan pasar paling besar di Sragen yang dipadati pembeli. Pasar tradisional lain, seperti pasar Gemolong dan Pasar Gabugan juga dipadati pembeli. Bahkan tidak jarang hal tersebut menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sekitar pasar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dishubkominfo Sragen, Heru Martono, menyampaikan kepadatan di pagi hari biasanya memang terjadi di sekitar pasar. Hal ini karena konsentrasi masyarakat biasanya terjadi di pasar untuk membeli kebutuhan Lebaran.

“Pagi tadi, kami sudah mengerahkan petugas untuk mengatur lalu lintas di sekitar Meteor. Di sana [Meteor] terjadi kepadatan karena minibus biasanya ngetam untuk menunggu penumpang. Padahal jalannya sempit sehingga menyebabkan arus lalu lintas terganggu,” ungkap Heru saat dihubungi Solopos.com, Minggu (27/7/2014).

Tak hanya itu, jalan di dekat pasar tradisional lainnya juga terlihat dijaga oleh petugas Dishubkominfo Sragen, polisi dan relawan. Pengaturan tidak hanya dilakukan saat pagi dan siang tapi juga malam hari, khususnya di toko modern, seperti toko serba ada (toserba). Hal ini karena pembeli di toserba biasanya lebih ramai saat malam hari.

“Kami juga mengimbau petugas parkir untuk menata parkir terutama di sepanjang Jl Sukowati dengan aturan nol derajat atau searah dengan jalan sehingga tidak melintang. Hal itu untuk mengurangi kepadatan arus,” jelas Heru.

Tak hanya itu, arus lalu lintas di sekitar Alun-Alun juga menjadi perhatian terutama dari sore hingga malam. Hal ini karena masyarakat dan pemudik yang sudah tiba di Sragen, keluar rumah untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

Sementara itu, terkait arus lalu lintas pada H-1 Lebaran, Heru menyampaikan masih wajar meski ada penambahan jika dibandingkan hari sebelumnya. Menurut dia, penambahan jumlah kendaraan yang melintas di wilayah Sragen tidak sampai menyebabkan kemacetan.

Bahkan dari pantauan Solopos.com, jalan di ring road utara maupun selatan pada siang hari terlihat longgar. Tidak banyak kendaraan pribadi maupun bus yang melintasi wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya