SOLOPOS.COM - Ilustrasi penukaran uang (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO–Bank Indonesia menyiapkan dana Rp2,8 triliun untuk melayani penukaran uang receh saat Ramadan dan menjelang Lebaran. Nilai tersebut naik sekitar 20% jika dibandingkan tahun lalu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan pada tahun sebelumnya ada kenaikan penukaran uang receh sebanyak 15% tapi karena tahun ini bertepatan dengan pemilihan presiden, kebutuhan uang receh diprediksi lebih tinggi. Ismet menyampaikan, ada pengaturan baru dalam pelayanan penukaran uang receh kali ini dan dibuat lebih sistematis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyampaikan peran perbankan, bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), semakin dimaksimalkan dalam melayani penukaran uang receh. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan jemput bola ke kantor pemerintah daerah (pemda) di Soloraya. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang dan mengantre lama di Kantor BI untuk menukar uang receh. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan mengurangi kepadatan antrian di Kantor BI.

“Layanan penukaran uang receh pada tahun ini sengaja kami perbaiki supaya masyarakat tidak terpengaruh dengan penukaran uang yang tidak resmi [di jalan-jalan]. Itu [penukaran uang di jalan] risikonya besar, seperti kemungkinan mendapat uang palsu,” ungkap Ismet saat dihubungi solopos.com, Rabu (25/6/2014).

Selain itu, jumlah uang yang ditukarkan di pinggir jalan biasanya juga berkurang sehingga merugikan masyarakat. Ismet menyampaikan layanan penukaran uang tersebut akan dibuka pada Senin (30/6) hingga menjelang Lebaran, yakni 24 Juli.  Namun tidak menutup kemungkinan akan ada perpanjangan apabila kebutuhan masyarakat masih tinggi. Menurut Ismet, penukaran uang receh paling tinggi terjadi pada pekan kedua Ramadan dan akan menurun mendekati Lebaran.

Layanan tersebut dibuka setiap Senin-Kamis pada pukul 08.00 WIB-12.00 WIB di Griya Krida Lumeksa yang terletak di kompleks Kantor Perwakilan BI Solo bagi masyarakat umum. Sedangkan layanan di kantor pemda akan dimulai pada awal Juli, saat penerimaan gaji dan akan dilakukan sebanyak tiga kali hingga menjelang Lebaran. Ismet juga menuturkan layanan kas kelliling yang biasanya dihentikan saat bulan puasa, kali ini tetap diroperasikan seperti biasa untuk memaksimalkan layanan penukaran uang kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Ismet menyampaikan uang yang paling banyak disiapkan adalah pecahan Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000. Pecahan uang Rp50.000 dan Rp100.000 biasanya untuk memenuhi kebutuhan pengisian anjungan tunai mandiri (ATM) yang juga akan meningkat pada Ramadan dan Lebaran nanti.

Ismet menjelaskan masing-masing bank mendapat alokasi yang berbeda mengenai jumlah uang receh karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank. Menurut dia, penambahan alokasi uang untuk mengisi ATM, mempertimbangkan kebutuhan dan masa libur supaya tidak terjadi kekosongan di ATM.

“Beberapa waktu lalu kami sudah mengadakan pertemuan dengan kalangan perbankan dan sudah menginventaris kebutuhan dana masing-masing bank,” ujarnya.

Mengenai kebutuhan uang dari BPR, dia mengatakan saat ini BPR tidak perlu mengantri di kantor BI untuk mengambil uang. Dia menjelaskan layanan kebutuhan uang BPR menggunakan sistem pooling, yakni mengumpulkan kebutuhan BPR di bank tertentu kemudian BI akan mengirim uang ke bank tersebut baru kemudian didistribusikan ke masing-masing BPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya