SOLOPOS.COM - Din Syamsuddin. (Harian Jogja-Desi Suryanto)

Solopos.com, JAKARTA — Pelaksanaan Pilpres 2014 pada awal Juli ini bisa jadi telah menimbulkan perselisihan di tengah masyarakat termasuk antarumat Islam. Dua pasangan kandidat capres dan cawapres kemungkinan membelah masyarakat menjadi dua kubu, pendukung Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.

Kondisi seperti ini kerap kali menimbulkan adanya gesekan kepentingan. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, berpendapat momentum Idul Fitri pada Senin (28/7/2014) semestinya dimanfaatkan untuk kembali merenungi diri yang mungkin sudah terjerumus ke dalam perselisihan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ramadan kali ini bersamaan dengan pemilu, mungkin umat jadi terbelah. Dan Idul Fitri momentum untuk merajut lagi persaudaraan Islam dan iman, tetapi juga kebangsaan,” kata Din Syamsuddin di Jakarta, Minggu (27/7/2014).

MUI mengajak masyarakat agar bisa memaknai Idul Fitri dengan sebenar-benarnya. Ramadan, imbuh Din, boleh saja berakhir. Namun, paparnya, nilai-nilai Ramadan pada sebelas bulan mendatang tetap harus terpelihara.

“Atas nama dewan pimpinan pusat MUI saya mengucapkan selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin,” tutur Din Syamsuddin mengakhiri sambutannya dalam jumpa pers pengumuman 1 Syawal 1435 H.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya