Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengimbau para perantau yang saat ini mudik di kampung halaman masing-masing di Sukoharjo tidak mengajak sanak saudara, tetangga atau siapa pun ke perantauan untuk bekerja. Pasalnya, Sukoharjo kekurangan tenaga kerja menyusul adanya pengembangan sejumlah pabrik.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Sebenarnya pabrik-pabrik di Sukoharjo masih banyak membutuhkan tenaga kerja. Terus terang Sukoharjo masih kekurangan tenaga kerja yang luar biasa banyaknya. Karena itu tidak perlu merantau ke Jakarta,” ujar dia ketika ditemui wartawan seusai menggelar acara open house di rumah dinas Bupati Sukoharjo, Kamis (8/8/2013).
Seusai salat Idul Fitri, seribuan warga termasuk di antaranya sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo menghadiri acara open house. Akibatnya arus lalu-lintas di depan rumah dinas menjadi tersendat.
Lebih lanjut Wardoyo mengakui beberapa warganya ada yang tetap lebih memilih merantau bekerja di Jakarta daripada bekerja di daerah sendiri. Sebab mereka berpandangan bekerja di pabrik tidak bergengsi.
Padahal jika mereka bekerja di pabrik yang ada di desa dinilai akan mendapat gaji yang lumayan. Sebab gaji buruh di beberapa pabrik di Sukoharjo dinilai sudah sesuai dengan upah minimum regional (UMR).
Saat ini pihaknya juga mendorong laju investasi di Sukoharjo agar terbuka banyak lapangan pekerjaan. Dengan demikian dia berharap akan mampu mengurangi angka pengangguran di Sukoharjo. Sedangkan jika lapangan di desa sulit di dapat, warga yang butuh pekerjaan akan keluar rumah atau desa untuk mencari lowongan.