SOLOPOS.COM - Sejumlah personel Lazismu dan MDMC Sragen mengirimkan bantuan air bersih ke desa di wilayah utara Bengawan Solo yang mengalami krisis air bersih, Sabtu (3/10/2020). (Solopos.com-Lazismu Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Musim kemarau pada 2020 menjadi perhatian Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen lantaran banyak warga di utara Bengawan Solo yang mengalami krisis air bersih. Tak kurang 270.000 liter air bersih dikirim sebagai bantuan Lazismu Sragen.

Selain menargetkan pengiriman bantuan air bersih 270.000 liter kepada warga yang membutuhkan dilakukan pula reboisasi dengan menyiapkan 5.150 batang pohon. Penjelasan itu disampaikan Manajer Program Lazismu Sragen Rizki Aris Hernawan saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Sabtu (3/10/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bikin Baper, Pria Malaysia Ini Batalkan Semua Kerja karena Sahabat Stroke

Rizki menjelaskan target bantuan air bersih itu meningkat 25% bila dibandingkan realisasi distribusi air bersih pada musim kemarau 2019 sebanyak 216.000 liter. Selama 2019, bantuan air bersih disitribusikan dengan menggandeng Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan menyasar di 12 desa dan 18 dukuh di wilayah enam kecamatan.

Penerima manfaat atas bantuan air bersih itu sebanyak 1.556 kepala keluarga (KK) atau 3.244 jiwa. “Selain itu di 2019 juga menyerahkan bantuan lima unit tendon air di tiga kecamatan yang terdampak kekeringan. Kemudian di 2020 ini masih memprioritas program bantuan air bersih dengan peningkatan kuantitas. Bantuan airnya menjadi 270.000 liter dengan bantuan delapan tendon air. Untuk lokasi sasarannya masih disurvei tim MDMC,” jelas Rizki.

Pikirkan Jangka Panjang

Bantuan air dan tendon itu merupakan program jangka pendek. Lazismu bersama MDMC juga menggagas program penanganan krisis air bersih jangka panjang dengan mencanangkan program sumur resapan dan penanaman pohon.

Rizki menerangkan program sumur resapan sudah terealisasi di wilayah Dukuh Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen. Untuk penanaman pohonnya, sebut dia, sudah disiapkan 150 batang bibit tanaman keras yang akarnya mampu mengikat air. “Targetnya bisa menanam 5.150 batang pohon, seperti pohon sengon dan trembesi serta pohon-pohon produktif, yakni jambu, kelengkeng, dan jenis lainnya,” kata Rizki.

Peneliti China Sebut Radiasi Bulan 200 Kali Bumi, Apa Manfaatnya?

Rizki menyampaikan semua program itu dilaksanakan dengan membuka Posko Kekeringan Peduli Sukowati di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen. Posko tersebut berfungsi menghimpun bantuan masyarakat yang masuk dan menerima pengajuan dari masyarakat yang membutuhkan.

“Ketika ada pengajuan maka tim MDMC bertugas melakukan assement lewat survei ke lapangan. Setelah memenuhi syarat maka bantuan langsung dikirim. Pengadaan tendon air juga dilakukan lewat posko tersebut,” terangnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya