SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (Dok/JIBI)

Layanan kesehatan Solo, ada dua puskesmas dan 3 pustu yang akan dibangun Pemkot Solo.

Solopos.com, SOLO–Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo tahun ini memperbaiki lima bangunan fasilitas kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan. Lima bangunan tersebut yakni pembangunan dua puskesmas dan tiga puskesmas pembantu (Pustu).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih, mengatakan dua puskesmas tersebut yakni Gilingan, Banjarsari dan Penumping, Laweyan. Sementara bangunan pustu tersebut adalah Clolo, Kadipiro, Banjarsari; Krembyongan, Kadipiro, Banjarsari; dan Makam Cilik, Serengan, Serengan.

“Kami setiap tahun menganggarkan dana melalui APBD untuk memperbaiki puskesmas dan pustu. Pembangunan itu untuk meningkatan pelayanan kesehatan di Kota Solo,” ujar Siti Wahyuningsih saat ditemui Solopos.com seusai pemusnahan obat terlarang di Kejaksaan Solo, Selasa (30/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Ning sapaan akrabnya mengatakan sumber dana pembangunan Puskesmas Gilingan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 sekitar Rp2,837 miliar. Sementara empat pembangunan fasilitas kesehatan lainnya bersumber dari APBD 2016.

“Lima proyek pembangunan fasilitas kesehatan tersebut saat ini sudah selesai dilelang. Kami menargetkan pembangunan proyek itu selesai akhir tahun ini,” kata dia.

Puskesmas Penumping, lanjut dia, lokasi pembangunanya dipindah dari lokasi sebelumnya. Hal itu dilakukan karena lokasi lama tanahnya sempit dan tidak memungkinkan untuk dibangun.

“Kami menganggarkan dana pembangunan lima proyek itu pada saat penetapan APBD 2016. Pembangunan menggunakan anggaran PPBD-Perubahan tidak dilakukan karena beresiko bangunan tidak mampu diselesaikan,” kata dia.

Ning mengakui masih ada sekitar tiga puskesmas di Solo yang masih belum diperbaiki. Ketiga puskesmas tersebut yakni Purwodiningratan, Jebres; Nusukan, Banjarsari; dan Purwosari, Laweyan. Puskesmas tersebut rencananya diperbaiki tahun depan dengan menggunakan dana dari APBD 2017.

“Kami berharap pelayanan kesehatan menjadi meningkat dan masyarakat puas setelah pembangunan faslitas kesehatan sudah jadi,” kata dia.

Ia mengakui kondisi puskesmas di Solo belum diperbaiki sangat sempit. Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang ditawarkan warga tidak dibarengi dengan daya tampung. Hal itu yang membuat pelayanan kesehatan belum merata.

“Kami tidak melayani pasien rawan inap di puskesmas atau pustu yang ada di Solo. Warga sekarang lebih memilih rawat inap di rumah sakit,” kata dia.

Ditanya mengenai antisipasi penyimpangan pembangunan puskesmas, Ning mengatakan sudah meminta kepada pihak yang terlibat dalam proyek itu harus jujur dan bekerja profesional. “Saya sudah memperingatkan mereka semua agar kasus Puskesmas Pucangsawit tidak terulang lagi,” kata dia.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Solo, Didiek Djoko Ady Poerwoko, mengatakan sudah ada satu calon tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan pembangunan Puskesmas Pucangsawit. Penahanan tersangka belum dilakukan karena masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPKP) Provinsi Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya