SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja mulai membangun pagar keliling RSUD di Andong, Sabtu (23/5/2016). RSUD Banyudono akan relokasi ke Andong akhir Juli. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Layanan kesehatan Boyolali, proyek RSUD Andong memasuki tahap akhir.

Solopos.com, BOYOLALI–Pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Andong memasuki tahap akhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui pengguna anggaran RSUD Banyudono telah melelang tujuh paket proyek untuk menyelesaikan pembangunan RSUD di Andong. Ketujuh paket itu adalah pembangunan pagar keliling senilai Rp1,28 miliar, pembangunan gedung pertemuan senilai Rp350,98 juta, pembangunan gedung pemulasaran jenazah senilai Rp344,56 juta, pavingisasi halaman rumah sakit senilai Rp243,98 juta, pembangunan tempat cuci sarana dan prasarana kesehatan senilai Rp313,47 juta, pembangunan gedung radiologi dan laboratorium senilai Rp2,35 miliar, dan instalasi pengolahan air limbah senilai Rp449,91 juta.

RSUD di Andong akan merelokasi seluruh pelayanan yang ada di RSUD Banyudono. Direktur RSUD Banyudono, Istirochah, memastikan pelayanan kesehatan akan berpindah ke Andong akhir Juli. “Ya, minta doanya. Dua bulan lagi, sekitar akhir Juli kami pindah ke Andong. Seluruh pelayanan kami alihkan ke Andong,” kata Istirochah, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (23/5/2016).

Saat pelayanan berpindah ke Andong, dipastikan masih ada beberapa proyek yang belum selesai. Sementara itu, dari pantauan Solopos.com, di lokasi proyek, Sabtu (21/5/2016), sejumlah pekerja terlihat mulai beraktivitas di lokasi. Pekerja mulai mengeruk lahan untuk pembangunan pagar keliling. “Proyek yang mulai berjalan adalah pembangunan pagar keliling. Untuk pekerjaan lainnya segera menyusul. Lelang semuanya sudah selesai,” kata Istirochah.

Manajemen rumah sakit belum secara resmi menyosialisasi relokasi pelayanan itu kepada masyarakat terutama pasien langganan RSUD Banyudono. “Secara resmi memang belum sosialisasi namun sebagian masyarakat sudah tahu karena wacana relokasi ini sudah digaungkan sejak 2014 lalu,” ujar dia.

Seluruh karyawan dan pegawai RSUD mau tidak mau juga harus mengikuti kebijakan pemerintah untuk bekerja di RSUD di Andong. “Ya ndak bisa memilih, kita semua harus siap ditempatkan di mana pun.”

Dia berharap dengan beroperasinya RSUD di Andong bisa mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Boyolali utara sisi timur. Menurut dia, masyarakat Andong dan sekitarnya masih jauh dari pelayanan rujukan setelah puskesmas.

Pada bagian lain, akses jalan masuk ke RSUD masih sangat buruk. Sebagai gambaran, RSUD dibangun di Desa Sugihan, Kecamatan Andong dengan jarak sekitar 100 meter ke selatan dari jalan raya Klego-Andong. Lokasinya ada di sekitar pertigaan Cepresan, tepat di belakang minimarket yang ada di kawasan tersebut.

Manajemen RSUD telah menerima informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali terkait pembangunan jalan untuk akses masuk ke rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya