SOLOPOS.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berjalan memasuki gedung untuk melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, kepada Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (6/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Firman Wijaya menunjuk Boyamin sebagai kuasa hukumnya setelah dilaporkan SBY ke Bareskrim Polri.

Solopos.com, JAKARTA — Pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, dikabarkan menunjuk Boyamin Saiman sebagai kuasa hukumnya menghadapi laporan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil pembicaraan saya dengan Firman Wijaya hari ini, disepakati saya ditunjuk untuk menjadi koordinator kuasa hukumnya dalam menhadapi pelaporan SBY ke Bareskrim Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik,” kata Boyamin, Rabu (7/2/2018).

Menurut Boyamin, penunjukan ini dia terima semata-mata karena yakin bahwa Firman Wijaya menjalankan tugas profesinya untuk menggali semua fakta yang terkait dengan kasus korupsi e-KTP. Selain itu, dia yakin Firman bekerja dalam rangka membela kliennya yang dilindungi Undang-Undang Advokat.

“Saya yakin Firman Wijaya tidak bersalah dalam menjalankan tugas profesinya,” lanjutnya.

Untuk memperkuat tim, Boyamin mengaku telah menyiapkan advokat mitra dari kantor hukumnya dan firma hukum Kartika dari Surakarta. Setidaknya ada 11 advokat yang telah bersedia menjadi anggota tim.

Pihaknya masih akan menghimpun dan menambah advokat lain yang peduli dengan Firman Wijaya, termasuk advokat dari firma hukum milik Firman Wijaya yang tentu akan turut melakukan pembelaan.

“Prinsip kami menghormati proses hukum dan apresiasi semua pihak yg menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan sengketa secara beradab. Yang jelas kami akan menggunakan semua opsi yang diberikan jalur hukum dalam memberikan advokasi kepada Firman Wijaya,” pungkasnya.

SBY melaporkan pengacara Setya Novanti, Firman Wijaya ke Bareskrim Polri dengan sangkaan pasal pencemaran nama baik. Hal itu dilakukan setelah Firman mengeluarkan pernyataan yang mengaitkan pendiri Partai Demokrat itu dengan proyek e-KTP.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Sempat ke Ngawi, Penipu 2 Katering untuk Masjid Syeikh Zayed Solo Ditangkap

Sempat ke Ngawi, Penipu 2 Katering untuk Masjid Syeikh Zayed Solo Ditangkap
author
Kurniawan , 
Anik Sulistyawati Sabtu, 20 April 2024 - 13:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ribuan umat Islam mengikuti buka bersama di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Rabu (13/3/2024). Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed menyediakan kurang lebih 10.000 menu takjil berbuka puasa setiap harinya yang akan berlangsung selama bulan Ramadan 1445 H. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO—Polisi telah menangkap E, terduga penipu dua pengusaha katering dengan kerugian sekira Rp960 juta, Jumat (19/4/2024) malam.

Polisi juga telah meminta keterangan E terkait tindakannya memesan menu buka puasa bersama untuk Masjid Syeikh Zayed Solo, selama Ramadan 2024. Sebab ternyata pemesanan itu tidak atas perintah atau permintaan siapa pun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Atas tindakannya itu, dua pengusaha katering asal Kabupaten Sukoharjo, yaitu Slamet asal Baki, dan Supodo asal Tawangsari, mengalami kerugian hampir Rp1 miliar. Menu buka puasa yang rutin mereka kirim ke masjid, belum dibayar.

“Iya, sudah diamankan kemarin malam, inisial E,” terang Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, melalui Kasatreskrim Kompol Ismanto, Sabtu (20/4/2024).

Koran Solopos

Dia mengakui terduga pelaku sempat melarikan diri ke Ngawi beberapa hari. Disinggung motif tindakan tidak terpuji tersebut, menurut Ismanto, awalnya E mendapat informasi adanya peluang untuk memasok buka bersama.

“Tapi kemudian tidak ada deal, dan E terlanjur ngomong dengan korban,” tutur dia.

Di sisi lain, korban pun sudah kulakan atau membeli bahan makanan yang akan dibuat menu buka puasa bersama di Masjid Syeikh Zayed. Dalam perjalanannya, E menyampaikan bahwa menu bukber yang dikirim dari hamba Allah SWT.

Emagazine Solopos

“Akhirnya untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak masjid, bahwa itu sedekah dari hamba Allah,” papar Ismanto.

Dia menjelaskan, salah satu korban berstatus sebagai mertua dari E. Kerugian korban terbilang cukup besar. Walau punya hubungan mertua dan menantu antara korban dan terduga pelaku, Ismanto menyatakan proses hukum terus berjalan. “Kami lanjutkan prosesnya. Korban dua orang. Salah satu korban, Slamet ini orang luar,” urai dia.

Diberitakan sebelumnya, E merupakan warga Kabupaten Wonogiri. Salah satu korban, Slamet, mengaku kenal dengan E sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Tapi setelah itu mereka lama tak bertemu.

Interaktif Solopos

Hingga akhirnya E kembali ke Solo Baru dan tinggal di rumah indekos di daerah itu. Dalam suatu pertemuan, E memberikan order pengadaan menu buka puasa bersama di Masjid Syeikh Zayed Solo, kepada Slamet, selama Ramadan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, Satu Bocah Meninggal, Dua Selamat

Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, Satu Bocah Meninggal, Dua Selamat
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 20 April 2024 - 13:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petugas SAR gabungan mengevakuasi korban yang tenggelam di Perairan Damas, Teluk Ptigi, Trenggalek, Jumat (19/4/2024) (ANTARA/HO - Dok.Polairud Prigi)

Solopos.com, TRENGGALEK — Satu bocah SD dilaporkan meninggal dan dua bocah lainnya yang sudah berusia setingkat siswa SMP berhasil dievakuasi dan selamat, setelah ketiganya yang sedang bermain air hanyut terseret ombak di Pantai Damas, Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Kepala Polairud Prigi Trenggalek Aipda Maryanto, Jumat (19/4/2024), menuturkan ketiga bocah yang masih sekawanan asal Kecamatan Watulimo itu mulanya bermain air bersama beberapa teman sebaya yang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun sebagian besar bocah-bocah tak bisa berenang sampai gelombang cukup tinggi datang menghempas pantai lalu menyeret tubuh mereka ke tengah. Beruntung ada seorang nelayan yang mengendarai perahu kecil dengan mesin 15 PK melintas.

Begitu melihat ada dua anak terombang ambing di tengah perairan area pesisir yang cukup dalam dan korban timbul tenggelam, lanjut Maryanto, nelayan yang belakangan diketahui bernama Edi, 50, itu segera memberi pertolongan.

Koran Solopos

“Kemudian saksi menolong dua anak itu dengan dinaikkan di atas perahu dan dibawa ke pinggir pantai lalu kembali ke tengah untuk menolong satu anak, tetapi tidak ketemu,” ucapnya, dilansir Antara.

Upaya pencarian kemudian dilakukan dan sekitar pukul 15.50 WIB korban ditemukan tak jauh dari lokasi dia tenggelam setelah tim SAR gabungan bersama para nelayan dan relawan setempat mencari korban.

Selanjutnya korban di bawa ke Puskesmas Watulimo untuk dilakukan visum. “Ketiganya di bawa ke Puskesmas Watulimo,” katanya.

Emagazine Solopos

Bocah yang meninggal dunia itu adalah Rizal, 10, warga Kecamatan Watulimo. Sementara dua temannya yang selamat adalah Raditya Restu Pradana, 13, dan Rama, 13. Keduanya merupakan teman korban dan tinggal satu desa. “Iya, warga Kecamatan Watulimo juga,” imbuhnya.

Insiden bocah kecelakaan laut di Pantai Damas itu bermula saat Rizal berwisata dengan empat temannya, dua diantaranya adalah Rehan, 13, dan Rio.

Mereka berangkat ke Pantai Damas sekitar pukul 12.30 WIB. Setiba di lokasi, korban bersama dengan empat temannya berenang di pinggir pantai.

Interaktif Solopos

“Namun beberapa saat kemudian tiba-tiba korban bersama dua temannya terbawa arus ke tengah dan tidak bisa berenang,” katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jakarta Barat Digeledah Kejaksaan Agung

Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jakarta Barat Digeledah Kejaksaan Agung
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 20 April 2024 - 13:18 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis keluar dari gedung pemeriksaan Jampidsus Kejaksaan Agung usai ditetapkan sebagai tersangka korupsi timah, Rabu (27/3/2024). (ANTARA/HO-Puspenkum Kejaksaan Agung)

Solopos.com, JAKARTA — Tim Penyidik Kejaksaan Agung telah menggeledah rumah tersangka korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah, Harvey Moeis, di wilayah Jakarta Barat.

Berdasarkan siaran pers yang diterima dari Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumadena di Jakarta, Sabtu (20/4/2024), melaporkan dari penggeledahan pada Kamis (18/4/2024) tersebut, penyidik menyita beberapa kendaraan yakni satu sepeda motor, satu unit mobil Lexus RX300 dan satu unit Mobil Toyota Vellfire.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penggeledahan itu merupakan upaya tindak lanjut dari kejaksaan dalam menyelidiki kasus yang menjerat suami artis Sandra Dewi tersebut.

Barang bukti itu nantinya akan dicatat dan dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk melengkapi berkas perkara.

Koran Solopos

“Selain itu, Tim Penyidik juga melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa surat berharga dan kendaraan bermotor yang diduga kuat berhubungan atau merupakan hasil kejahatan dari Tersangka Roberto Indarto (RI) yakni satu unit mobil Toyota Zenix dan satu unit Mobil Mercedes Benz E250,” tulis Ketut dalam siaran persnya.

Sebelumnya, Kejagung sempat menyita dua mobil Harvey saat ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (1/4/2024) lalu.

Dua mobil yang disita yakni Rolls Royce dan Mini Cooper. Dua mobil di sita setelah penyidik menggeledah rumah Harvey di kawasan Jakarta Selatan.

Emagazine Solopos

Penyidik Jampidsus Kejagung telah menetapkan 16 orang tersangka perkara dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP PT Timah Tbk tahun 2015 hingga 2022, yakni Suwito Gunawan (SG) selaku Komisaris PT SIP atau perusahaan tambang di Pangkalpinang, Bangka Belitung, MB Gunawan (MBG) selaku Direktur PT SIP; dan Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial owner atau pemilik keuntungan dari CV VIP.

Selanjutnya; Hasan Tjhie (HT) selaku Direktur Utama CV VIP; Kwang Yung alias Buyung (BY) selaku mantan Komisaris CV VIP; Achmad Albani (AA) selaku Manajer Operasional Tambang CV VIP; Robert Indarto (RI) selaku Direktur Utama PT SBS; Rosalina (RL) selaku General Manager PT TIN; dan Suparta (SP) selaku Direktur Utama PT RBT; Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Pengembangan Usaha PT RBT.

Berikutnya; Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) selaku Direktur Utama PT Timah 2016-2011; Emil Ermindra (EE) selaku Direktur Keuangan PT Timah 2017-2018; Alwin Akbar (ALW) selaku mantan Direktur Operasional dan mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Timah; Helena Lim (HLN) selaku manajer PT QSE dan Harvey Moeis (HM) selaku perpanjangan tangan dari PT RBT

Interaktif Solopos

Dalam perkara ini, penyidik juga menetapkan satu tersangka terkait perintangan penyidikan, Toni Tamsil alias Akhir (TT).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories