Solopos.com, SRAGEN -- RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen menggelar simulasi untuk latihan penanganan pasien dengan gejala terjangkit virus corona, Kamis (12/3/2020).
Latihan dibuat semirip mungkin dengan kondisi riil jika ada pasien corona yang memerlukan penanganan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Pantauan Solopos.com, latihan dimulai dengan kedatangan pasien yang diangkut mobil ambulans Toyota Hiace berpelat merah AD 9588 ME yang tiba-tiba berhenti di depan lobi pelayanan informasi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Kamis siang.
Mobil ambulans gawat darurat itu tidak berhenti di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Banyak orang memfokuskan perhatian kepada ambulans itu.
Kisah Cinta Manusia & Jin di Waduk Lalung Karanganyar
Tak hanya Direksi RSUD dan para pejabat di lingkungan Pemkab Sragen, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati Dedy Endriyatno sengaja hadir untuk menyaksikan aksi simulasi penanganan pasien dengan pengawasan (PDP) terkait antisipasi corona virus desease 2019 (Covid 19) yang dilakukan para pegawai RSUD milik Pemkab Sragen itu.
Pintu belakang ambulans dibuka. Ada tiga petugas dengan alat pelindung diri (APD) keluar dari mobil itu. Seorang model yang juga petugas administrasi RSUD, Lili, berperan sebagai pasien suspect Covid 19.
Lili mengenakan baju biru lengan panjang dengan hijab warna merah tua dan celana panjang warna hitam. Selembar masker hijau muda menutupi wajah perempuan berkacamata itu. Tiga orang petugas dengan APD yang juga mengenakan masker mengeluarkan pasien itu dari mobil.
Pilkada Solo: Berebut Cawali Gibran, Cucu Raja Keraton & Politikus PPP Gaspol Sosialisasi
APD yang dikenakan berupa baju khusus sekali pakai yang terbuat dari bahan plastik dengan sepatu boot dan kacamata. Baju APD itu harus dibuang, kecuali sepatu dan kacamata, setelah selesai menangani kasus Covid 19.
Pasien itu dibawa menggunakan bed beroda menuju ke ruang isolasi yang baru selesai dibangun pada Rabu (11/3/2020) lalu. Sebelum masuk ruang observasi, pasien diganti baju menggunakan baju pasien.
Simulasi Disaksikan Dokter Ahli dari RSUD dr Moewardi Solo
Di ruang observasi, pasien dipindah ke bed permanen. Di tempat tidur itu lah observasi dilakukan tim medis yang terdiri atas seorang dokter spesialis paru dan dua orang perawat, plus seorang radiografer. Dokter spesialis paru RSUD Sragen, dr. Imran, memeriksa fisik pasien dengan menggunakan stetoskop.
Salah Sebut 25 Pasien Corona Bali Wafat, Akun Twitter Prof Musni Umar Dirisak
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan memeriksa tekanan darah, bagian perut, dada, dan punggung pasien. Setelah itu sampel darah pasien diambil untuk uji laboratorium, dan rontgen dada untuk mengetahui adanya peradangan saluran pernapasan atau tidak.
Setelah itu pasien masih dalam masa perawatan intensif 2-3 hari. Bila terjadi penurunan kondisi langsung dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.
Simulasi tersebut disaksikan Wakil Ketua Tim Several Acute Respiration Infection (SARI) RSUD dr. Moewardi Solo dr. Jatu Aphridasari, Bupati, Wabup, pimpinan RS/RSUD sekabupaten Sragen, kepala puskesmas se-Sragen, dan stakeholders terkait.
Kabut Tebal, Bandara Adi Soemarmo Sempat Ditutup 1,5 Jam
Lili yang menjadi model pasien dalam simulasi itu mengaku degdegan dan tegang. Selama hidupnya, Lili belum pernah mendapatkan penanganan kesehatan sedemikian ketatnya.
“Tadi saat mau ambil darah dikira ambil darah beneran. Saya sudah degdegan dan tegang, kalau diambil beneran bagaimana?” ujar Lili saat ditanya Solopos.com seusai simulasi.
Lili dipilih karena badannya yang kecil dan agak kurus sehingga bila diangkat-angkat tidak terlalu berat. Lili dipilih tim SARI RSUD Sragen sebagai model dan tidak boleh menolak.
Sekolah di Solo Batalkan Study Tour Karena Takut Siswanya Tertular Virus Corona
Model lainnya Kepala IGD RSUD, Margono, sebagai perawat dan Ibu Benny yang juga perawat sebagai perawat dalam penanganan kasus saat simulasi itu.
“Kami melakukan simulasi dengan supervisi oleh dokter RSUD dr. Moewardi. Bisa dilihat apa yang kurang pas atau harus bagaimana memperbaiki di ruang isolasi dan tindakan bagaimana sehingga semuanya tepat. Simulasi tidak hanya di RSUD Sragen juga di RSUD dr. Soeratno Gemolong. Semua tenaga medis, kepala puskesmas, direktur RS swasta, TNI/Polri, untuk persiapan pengananan Covid 191,” ujar Bupati.