Larung Sesaji, Bermula dari Mitos Penunggu Pulau di Telaga Sarangan

Solopos.com, MAGETAN — Larung sesaji merupakan salah satu tradisi turun temurun yang masih eksis di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tepatnya di Telaga Sarangan.

Tradisi Larung sesaji dilestarikan masyarakat Kelurahan Sarangan, Kecamatan Ploasan. Tradisi ini rutin diadakan tiap tahun sekali di hari Jumat Bulan Ruwah atau menjelang Bulan Ramadan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut legenda setempat, tradisi ini masih berkaitan dengan asal mula Telaga Sarangan. Konon, di tengah telaga terdapat pulau. Pulau tersebut didiami penunggu yang meminta sesajen tiap tahun.

Baca Juga: Kuliner Nasi Pecel Legendaris di Telaga Sarangan Magetan, Pernah Coba?

Seperti diketahui, salah satu destinasi wisata di Magetan tersebut memiliki sejumlah mitos yang masih dipercaya masyarakat hingga saat ini. Keyakinan yang melekat di masyarakat sekitar, yakni penunggu pulau di Telaga Sarangan yang tidak diberikan sesajen akan murka dan menimbulkan bencana. Hal itulah yang membuat masyarakat sekitar membuat sesajen yang dilarung di tengah Telaga Sarangan.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan itu disebut tradisi Larung Sesaji di Telaga Sarangan. Dikutip dari laman Kemdikbud.go.id, Kamis (10/2/2022), tradisi Larung Sesaji dilakukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diberikan keberkahan selama ini.

Saat melangsungkan tradisi ini, masyarakat memohon kepada Tuhan agar Telaga Sarangan tetap lestari dan warganya mendapatkan kemakmuran. Tradisi ini diadakan masyarakat Sarangan agar dijauhkan dari marabahaya. Larung Sesaji biasanya dihadiri pejabat Kabupaten Magetan, para perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga masyarakat sekitar.

Baca Juga: Misteri Pulau Keramat di Tengah Telaga Sarangan

Tradisi ini memiliki serangkaian acara, antara lain kirab tumpeng sesaji, arak-arakkan tumpeng menuju panggung di pinggiran Telaga Sarangan, penerimaan sesajen dan pembaacaan doa oleh sesepuh, arak-arakan tumpeng di telaga sarangan, dan diakhiri penengelaman sesajen di tengah telaga.