SOLOPOS.COM - Pengelola Warung Tengkleng Klewer Bu Edi menyiapkan satu porsi tengkleng untuk pelanggan, Jumat (17/6/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Siapa yang tidak kenal Warung Tengkleng Bu Edi di seberang Pasar Klewer Solo? Sudah lama warung tengkleng itu menjadi jujugan pelancong maupun penduduk lokal untuk makan tengkleng di Kota Solo.

Saking larisnya, setiap hari warung tersebut menghabiskan 60 kepala kambing. Warung sederhana di taman parkir sebelah Masjid Agung Solo ini selalu ramai dipenuhi pelanggan. Usaha yang dirintis sejak 1917 itu kini sudah dipegang oleh generasi ketiga keluarga Bu Edi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sulistri yang kini mengelola Warung Tengkleng Klewer Bu Edi mengatakan dalam satu hari warungnya menghabiskan 60 kepala kambing. “Sehari 60 kepala dan selalu habis, mulai pukul 12.00 WIB sudah mulai ramai antre untuk makan siang,” ucapnya sembari melayani pembeli saat ditemui Solopos.com, Jumat (17/6/2022).

Semua bahan dasar tengkleng, kata Tri, seperti kepala, tulang, daging dan jerohan berasal dari pemasok yang sudah puluhan tahun menjadi langganan. “Sehari sekitar 60 kepala kambing, 70 kilogram tulang, 20 kilogram jerohan dan 25 kilogram daging. Jumlah ini biasanya bisa jadi 6-7 panci. Kalau porsiannya saya enggak bisa mastiin, ya kira-kira 400 porsi. Kadang malah kurang, bisa lebih banyak juga,” ucapnya.

Tri mengatakan warung tengklengnya pernah dikunjungi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 2019 lalu. “Pak Ganjar, dulu sekitar 2019 juga makan siang ke sini, lupa bulan apa, sekitar bulan Oktober kalau enggak salah,” ungkapnya.

Baca Juga: Jalan-Jalan ke Pasar Klewer Solo, Jangan Lupa Jajan Kuliner Enak Ini

Warung sederhana yang hanya terdapat empat meja berukuran 3 meter × 1 meter dan kursi panjang tanpa sandaran itu selalu dipenuhi pelanggan. Terlihat pelanggan datang silih berganti.

Warung Tengkleng Klewer Bu Edi dapat dijumpai di kawasan Pasar Klewer Solo, tepatnya di Jl Dr Radjiman, Kauman, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Warung ini buka mulai pukul 12.00 WIB siang sampai habis.

Dalam warung tengkleng mungil Bu Edi, terdapat satu lelaki paruh baya dan dua perempuan paruh baya yang sibuk menyiapkan hidangan di depan tiga panci besar. Selain itu ada tiga lelaki yang juga paruh baya, membantu untuk mengantarkan pesanan kepada pelanggan dan membereskan meja setelah pelanggan selesai makan.

Baca Juga: Tak Cuma Belanja, 3 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan Saat ke Pasar Klewer Solo

Pincuk Daun Pisang

Pantauan Solopos.com, dua panci besar itu berisikan potongan tulang-tulang dan kuah nyemek dan panci satunya berisi jerohan yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk lidi layaknya satai. Sedangkan satu panci lain di sisi kiri berisikan kuah yang dimasak di atas kompor dengan api kecil untuk menjaga kehangatannya.

Di warung Tengkleng Klewer Bu Edi ini hanya terdapat satu jenis menu yakni tengkleng, tidak ada menu lain. Satu porsi tengkleng harganya Rp50.000. Satu porsi nasi tengkleng disajikan sangat sederhana, wadah dibentuk pincuk daun pisang dan kertas minyak dan dialasi dengan mangkok plastik.

Pelanggan bisa memilih macam-macam tulang sesuai selera. Salah satu pelanggan, Muji, 34, mengatakan tengkleng Bu Edi menjadi andalan saat ingin makan tengkleng. “Kalau lagi pengin banget makan tengkleng, andalannya di sini, kuahnya seger, makannya di pincuk, jadi beda dari yang lain,” paparnya.

Baca Juga: KABAR DUKA : Inilah Perjalanan Hidup Ediyem, Pemilik Tengkleng Bu Edi Klewer Solo

Pengunjung lain, Tri Wartini, 30, mengakui tengkleng Bu Edi menjadi langganan saat dia pertama kali pindah ke Kota Solo. “Sejak saya di Solo enggak pernah pindah ke tempat kalau nyari tengkleng, saya dulu orang Pacitan, pindah ke sini sama suami, pertama kali nyoba tengkleng ya di sini, dan sampai sekarang langganannya ya di sini, ada rasa ada harga,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya