SOLOPOS.COM - Kendaraan wisata berbasis listrik berjalan dengan pengawalan di Jl Jenderal Sudirman, Solo, beberapa waktu lalu. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Meski dibalut kontroversi, pengoperasian kendaraan wisata berbasis listrik oleh Dinas Perhubungan Kota Solo mendapat respons positif dari masyarakat. Penjualan tiket kendaraan listrik yang jalan pada akhir pekan itu sudah ludes dipesan pada awal pekan.

Kepala UTP Transportasi Dinas Perhubungan Solo, Agus Purnomo, mengatakan kendaraan wisata berbasis listrik dengan desain klasik itu hanya beroperasi pada Sabtu dan Minggu. Sedangkan untuk pemesanan tiket sudah berlangsung sejak Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sejauh ini antusiasmenya besar. Jadi kalau untuk pemesanan tiket, Senin sudah masuk bahkan pukul 11.00 WIB [tiket] sudah habis. Kalau pesan Rabu, mungkin akan dialihkan untuk pekan berikutnya,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Bukan Mobil Listrik, Ini Sebutan Dishub untuk Kendaraan Wisata di Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui kendaraan listrik berbasis wisata di Solo tersebut beroperasi sebanyak tiga kali pemberangkatan dalam sehari pada akhir pekan. Kemudian kapasitas setiap kendaraan adalah tujuh orang. Total ada delapan unit kendaraan yang terbagi dalam tiga rute berbeda.

Rute pertama adalah Benteng Vastenburg-Pasar Gede-Keraton Kasunanan-Baluwarti-Batik Kauman. Rute kedua adalah Kampung Batik Laweyan-Sondakan-Pasar Oleh-oleh Jongke-Pajang. Kemudian rute ketiga adalah Pura Mangkunegaran-Stadion Manahan-Pasar Ikan-Pasar Depok.

Selain mengenai pemesanan tiket yang tidak bisa mendadak, ia menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan kalau mau jalan-jalan naik kendaraan wisata tersebut.

Baca Juga: Mobil Listrik Wisata Solo Dikritik, Gibran: Biar Berjalan Dulu…

Keselamatan Wisatawan

“Selalu patuhi prokes [protokol kesehatan], penumpang anak wajib didampingi, diimbau pesan tiket di awal-awal pekan, ikuti aturan yang ada atau rute yang sudah ada,” jelasnya.

Mengenai ketentuan pengoperasian kendaraan wisata berbasis listrik di Solo, saat kondisi hujan, kendaraan tidak akan beroperasi. Hal itu demi kenyamanan dan keselamatan wisatawan.

Selain dikhawatirkan menimbulkan hubungan pendek arus listrik, saat kondisi hujan penumpang juga akan kebasahan dan tidak nyaman. “Sebab penutup samping pada kendaraan itu tidak ada, penumpang bisa basah,” jelasnya.

Baca Juga: Walah! Mobil Listrik Wisata Solo Dinilai Tak Jauh Beda dari Odong-Odong

Seperti diberitakan, pengoperasian kendaraan wisata berbasis listrik yang merupakan sumbangan dari Tahir Foundation ke Pemkot Solo sempat menuai kritik karena berpotensi melanggar UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Kendaraan itu belum melewati uji tipe sehingga dianggap tidak layak melaju di jalan raya.

Belum lagi terkait jaminan keselamatan dan keamanan penumpang mengingat kendaraan itu tidak ada penutupnya di bagian samping kanan kiri dan belakang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya