SOLOPOS.COM - Ilustrasi jahe. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Permintaan empon-empon atau bahan jamu, salah satunya jahe, di Pasar Jamu Nguter, Kabupaten Sukoharjo, masih tinggi bersamaan dengan belum berakhirnya pandemi virus corona di Indonesia sehingga memengaruhi harga.

Lurah Pasar Jamu Nguter, Tri Sukrisno, mengatakan permintaan empon-empon jenis jahe, kencur, temulawak dan kunyit masih tergolong tinggi sehingga berpengaruh terhadap harga jual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasar Murah Drive Thru di Sragen, Sembako Rp100.000 Dijual Rp10.000

Seperti harga eceran jahe, menurutnya, sempat menyentuh Rp60.000 per kilogram pada pekan lalu, dan kini mulai menurun menjadi Rp45.000 per kilogram. Sedangkan kencur Rp30.000 per kilogram, kunyit Rp7.000 per kilogram dan temulawak Rp10.000 per kilogram.

“Paling laku saat ini jahe dan kencur. Harga-nya juga naik turun tergantung stok dan permintaan," katanya, Senin (23/11/2020).

Tri Sukrisno mengatakan jahe banyak dicari saat musim penghujan saat ini. Jahe menjadi minuman penghangat tubuh yang banyak dicari konsumen.

Bertemu Polisi, Peserta Konvoi Motor Berknalpot Cemplong di Kebonarum Klaten Kocar-Kacir

Terkait pasokan bahan jamu ke pasar, sejauh ini cukup aman atau terpenuhi sehingga tidak ada kelangkaan.

Kebutuhan reguler, ungkap dia, tetap bisa dipenuhi meskipun terjadi kenaikan permintaan, utamanya untuk kebutuhan jamu gendong.

Siap Olah  Tanpa Pengeringan

Empon-empon yang masuk Pasar Nguter tersebut berasal dari petani lokal sekitar Sukoharjo dan sebagian besar dari Kabupaten Wonogiri dan Karanganyar. Bahan jamu tersebut juga siap olah tanpa perlu pengeringan.

“Dulu pembeli eceran paling banyak habis 5 kg sehari sekarang bisa jual 15 kg sehari,” ujarnya.

Wonogiri Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka Tapi dengan Pembatasan

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Nguter, Untun

g Supriyanto menambahkan, pasokan dan permintaan bahan jamu atau empon-empon terus dipantau dengan merebaknya upaya pencegahan virus corona.

Hal tersebut guna memastikan ketersediaan barang dan tidak terjadi kelangkaan.

Terlebih, lanjut dia, pasokan bahan jamu ke pasar juga harus bersaing dengan industri jamu berskala besar yang ada di sekitar Nguter.

Pasokan empon-empon ke pabrik bahkan lebih besar dibanding yang masuk pasar. “Pasokan masih aman terkendali,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya