Solopos.com, JAKARTA – Penjualan mobil listrik di China tercatat mengalami peningkatan yang signifikan tahun ini. Penjualan mobil berbasis energi baru atau new energi vehicle (NEV) di negeri tersebut meningkat 122,3% hinga November 2021 dibanding dengan capaian penjualan tahun lalu.
Dilansir Bisnis.com, Selasa (14/12/2021), penjualan NEV November di China tembus 378.000 unit. Tingkat penjualan itu sebagaimana dicatat Asosiasi Mobil Penumpang China atau CPCA.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Mengenal Teknologi Generator Pembantu Seres SF5 Bisa Tempuh 1.000 Km
Sementara penjualan NEV sepanjang 2021, hingga November, melonjak 178,3% atau mencapai lebih dari 2,51 juta unit. NEV dijabarkan terdiri dari kendaraan listrik bertenaga baterai atau electric vehicle (EV), mobil hibrida plug-in (PHEV) dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen.
Pada segmen penjualan mobil listrik, CPCA mencatat merek-merek yang berhasil mencapai tingkat penjualan tinggi. Merek-merek tersebut antara lain BYD, Volkswagen AG, Nio Inc, XPec Inc dan Tesla.
Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 Diproduksi di Indonesia Maret 2022
Menurut CPCA, BYD mencatakan penjualan mobil hingga 90.546 unit per bulan. Sementara Tesla China membukukan penjualan sebanyak 52.859 unit.
CPCA juga mencatat tingkat ekspor NEV China cukup menggembirakan. Pabrikan Tesla China disebut mengekspor 21.127 NEV pada November 2021, sedangkan SAIC Motor mengekspor 6.110 unit.
Baca Juga: Honda Mulai Produksi Massal All New Honda BR-V di Indonesia
Kemudian, pembuat EV China Nio Inc. menjual 10.878 mobil pada bulan lalu, dan Xpeng Inc. mengirimkan 15.613 kendaraan untuk diekspor. Berikutnya, Volkswagen AG juga mengklaim telah menjual lebih dari 14.000 EV seri ID di China pada November 2021.
Produsen-produsen NEV China mencatatkan penjualan grosir yang kuat bulan lalu, dengan 14 di antaranya melaporkan penjualan grosir di atas 10.000 unit.