SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Solopos/Whisupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo meminta pemerintah desa/kelurahan memfungsikan rumah isolasi terpadu untuk para pemudik yang nekat pulang kampung selama masa larangan mudik, 6-17 Mei.

Para pemudik wajib menjalani isolasi mandiri selama lima hari saat tiba di tanah kelahiran. Gelombang mudik para perantau tak terbendung dan diperkirakan lebih besar dibanding Lebaran 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bahkan, sebagian perantau asal luar Jawa telah tiba di wilayah Sukoharjo sejak awal Ramadan. Para perantau memilih pulang kampung lebih awal demi menghindari penyekatan oleh petugas saat larangan mudik diterapkan di Sukoharjo pada 6-17 Mei.

Baca Juga: Heboh Video 3 Remaja Berlarian Adang Mobil di Jalan Raya Solo Baru Sukoharjo, Ini Kata Polisi

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan seluruh perantau yang telanjur pulang ke kampung halaman wajib isolasi mandiri selama lima hari. Langkah ini guna menahan laju persebaran Covid-19.

"Kami minta setiap desa harus ada rumah isolasi untuk para pemudik. Saya kira tak perlu rumah angker atau rumah berhantu. Justru bisa menimbulkan ketakutan para pemudik yang menjalani isolasi mandiri," katanya saat berbincang dengan Solopos.com di Gedung Menara Wijaya, Selasa (4/5/2021).

Yunia menyebut jika kapasitas rumah isolasi di desa/kelurahan minim, para pemudik bisa menjalani isolasi mandiri di RS UNS atau Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Baca Juga: Buruh Pabrik PT SSG Baki Sukoharjo Demo Tuntut Pembayaran THR

Protokol Kesehatan Ketat

Para pemudik wajib menjalani isolasi mandiri dengan pemantauan petugas kesehatan secara ketat selama masa larangan mudik di Sukoharjo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan tingginya mobilitas masyarakat menjelang Lebaran berpengaruh terhadap meningkatkanya kasus harian Covid-19.

Kegiatan ibadah di masjid tanpa menjalankan protokol kesehatan secara ketat berpotensi jadi sumber penularan Covid-19. "Semoga tak terjadi ledakan kasus Covid-19 seperti saat libur Natal dan Tahun Baru. Masyarakat harus memahami pencegahan penularan virus dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Penjualan Tiket Bus di Sukoharjo Terjun Bebas

Kepala Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Sugiyo, mengatakan perangkat desa setempat langsung mendatangi rumah setiap perantau yang tiba di kampung halaman selama masa larangan mudik Lebaran.

Mereka wajib melakukan rapid test antigen dan menjalani isolasi mandiri selama lima hari. Selama ini, Desa Pengkol dikenal sebagai kampung pelayaran di wilayah Nguter. Sebagian warga bekerja sebagai awak kapal pesiar dan pelayaran.

"Setiap perantau sering menghubungi saya untuk menanyakan prosedur yang dijalani saat pulang ke kampung halaman. Saya jelaskan secara detail. Kami tak bisa melarang namun mereka wajib menjalani isolasi mandiri selama lima hari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya