LAPORAN DARI UKRAINA: Atmosfer Puncak EURO 2012 Mulai Terasa

Wartawan SOLOPOS, Yusmei Sawitri di Kota Kiev, Ukraina, Senin (25/6/2012). (Foto: Ist)

Matahari masih bersinar terik ketika saya menginjakkan kaki di kota Kiev, Ukraina, Senin (25/6) pukul 18.30 waktu setempat. Hawa panas terasa menampar wajah, meski diiringi angin yang cukup sejuk. Cuaca di ibukota Ukraina ini nyaris tak terlalu berbeda dengan Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ya, di kota inilah puncak perhelatan akbar Euro 2012 bakal digelar. Raja baru Eropa bakal ditentukan pada laga final yang berlangsung 1 Juli mendatang di Olympic Stadium.

Publik Indonesia yang dikenal sebagai penggemar berat sepak bola, tentu ikut larut dalam kemeriahan ajang akbar di Benua Biru tersebut. Jarak menjadi tidak berarti. Menikmati pertarungan tim-tim terbaik Eropa bagaikan sebuah oase di tengah minimnya prestasi sepakbola di negeri sendiri.

Saat ini, pesta sepak bola megah Euro 2012 telah memasuki fase semifinal. Empat negara terbaik yang tersisa di turnamen ini bakal mempertaruhkan segalanya demi merebut dua tiket ke partai puncak. Setiap gerak-gerik para pemain dan pelatih Spanyol, Portugal, Jerman dan Italia dipastikan bakal menjadi radar buruan media. Mungkin helaan nafas maupun secuil makian bisa menjadi cerita menarik.

Tapi sepak bola bukan hanya sekedar pertarungan 22 pemain di lapangan. Atmosfer sepak bola tidak bisa lepas dari gegap gempita dan fanatisme suporter. Mereka lah yang bisa menjadi nyawa tambahan atau pendorong semangat ketika rintangan mengadang di depan mata. Alhasil, tingkah polah suporter dijamin tak kalah menarik disimak.

Oleh karena itu, saya akan berusaha menyajikan setiap sisi menarik gerak-gerik para suporter dengan pandangan mata langsung dari negeri pecahan Uni Soviet ini. Bagaimana mereka bergembira ketika tim kebanggaannya menang, atau gelayut kesedihan yang melanda saat 11 pejuang mereka takluk di lapangan hijau.

Mumpung sudah menginjakkan kaki di Ukraina, saya juga akan mengajak Anda menikmati sudut-sudut menarik negeri ini. Mulai dari landmark-landmark indah, budaya masyarakat setempat, kulinernya, hingga interaksi antara penduduk lokal dengan para suporter yang datang. Ya, karena lelah dengan penerbangan panjang selama lebih dari 25 jam, terpaksa saya belum bisa berbagi banyak. Mata dan tubuh sudah sulit diajak bekerja sama. Lagipula pagi-pagi sekali saya harus mengejar kereta ke Donetsk, venue semifinal laga derby Iberia antara Spanyol kontra Portugal.