SOLOPOS.COM - Ilustrasi tentara di medan perang. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri Ukraina menuduh Rusia melanggar gencatan senjata dengan menembaki koridor kemanusiaan dari Zaporizhzhia ke kota Mariupol, Ukraina yang terkepung.

Di kota pelabuhan selatan Mariupol, orang tidak hanya menderita akibat pengeboman, mereka juga tidak memiliki pemanas, air, sistem sanitasi, atau telepon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bus seharusnya mengirimkan pasokan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan ke kota itu, kemudian menjemput warga sipil untuk membawa mereka ke tempat yang aman.

Baca Juga: Dubes Ukraina dan Dubes Rusia Datangi Kantor PBNU, Ini Kata Gus Yahya

Akan tetapi, segera setelah para pejabat mengumumkan bahwa bus sedang dalam perjalanan, pihak kantor presiden Ukraina mengatakan telah diberitahu tentang penembakan di rute pelarian.

Tidak jelas apakah konvoi pasokan berhasil sampai ke Mariupol atau apakah warga sipil akan bebas naik bus jika penembakan berlanjut.

Wali Kota itu juga meragukan evakuasi dengan mengatakan kepada BBC bahwa pasukan Rusia terus membombardir daerah di mana orang-orang berusaha berkumpul. Dia mengatakan beberapa jalan diblokir seperti dikutip Bisnis dari TheGuardian.com, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Banyak Pelajar Internasional Terjebak Perang Rusia Vs Ukraina

Pertempuran di Mariupol sangat penting karena penguasaan kota itu akan memungkinkan Moskow membangun koridor darat ke Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada tahun 2014. Diperkirakan 200.000 orang atau hampir setengah dari populasi 430.000 berharap untuk melarikan diri.

Sementara itu, dalam perkembangan lain Polandia siap menyerahkan semua pesawat MiG-29 mereka secara gratis kepada pemerintah AS sebagai bagian dari pemberian pesawat untuk digunakan oleh angkatan udara Ukraina guna mengusir Rusia.

Menurut Pemerintah Polandia, pihaknya telah meminta AS untuk menyediakan pesawat bekas dengan kemampuan operasional serupa.

Pemerintah Polandia juga meminta anggota NATO pemilik pesawat MiG-29 untuk bertindak dengan cara yang sama. Langkah itu menyusul negosiasi dan diskusi di belakang panggung selama berpekan-pekan di London antara perdana menteri Polandia dan Boris Johnson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya