SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SOLO—Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo berencana menata kembali arus lalu lintas yang ada di lima ruas jalan di kawasan Solo. Penataan dilakukan karena ruas jalan tersebut sering menjadi biang keladi kemacetan.

Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan ruas jalan yang akan ditata kembali itu yakni Jl. Pattimura, Jl. Dr. Radjiman, kawasan Nonongan, serta persimpangan jalan yang tidak dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) seperti di Ramayana dan Mangkunegaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejumlah ruas jalan yang saat ini masih berlaku dua arah tersebut direncanakan diganti menjadi satu arah.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, jalan dua arah dan persimpangan yang tidak dilengkapi dengan APILL berisiko lebih tinggi mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan.

“Oleh sebab itu, kami akan segera melakukan rekayasa dengan mengubah dua jalur menjadi satu jalur, seperti di Jl. Pattimura, Jl. Dr. Radjiman, kawasan Nonongan, serta persimpangan jalan yang tidak dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di Ramayana dan Mangkunegaran,” paparnya kepada wartawan di Solo, Senin (15/9/2014).

Kendaraan Membeludak

Lebih lanjut, Herman mengatakan membeludaknya kendaraan yang melintasi Solo juga ikut menyumbang terjadinya kemacetan. Pendataan yang dilakukan Dishubkominfo pada Agustus 2014, tercatat ada sekitar dua juta kendaraan bermotor yang melintasi Solo.

Dari jumlah tersebut, sekitar 500.000 kendaraan bermotor di antaranya berasal dari Solo. Sedangkan, sisanya didominasi kendaraan bermotor dari kawasan Solo Raya.

“Jumlah tersebut meningkat 21 persen dibandingkan tahun lalu,” imbuhnya.

Selain melakukan rekayasa jalan, pihaknya juga terus berupaya untuk mengurangi lahan parkir yang ada di jalan nasional, provinsi maupun kota. Nantinya, kantong parkir diarahkan ke lahan atau taman parkir yang selama ini dimiliki Pemkot Solo.

Sementara, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menambahkan saat ini tengah fokus menggarap publik transportasi seperti Batik Solo Trans (BST).

“Saat ini kami juga berusaha agar masyarakat mampu mengutamakan publik transport. Nantinya, pekerja maupun anak sekolah dilarang menggunakan motor dan disarankan menggunakan publik transport,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya