SOLOPOS.COM - Antrean kendaraan bermotor terlihat saat akan melintasi flyover Manahan, Jl. Adisucipto, Solo, Kamis (20/2/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Kemacetan di jalanan Kota Solo semakin parah saat hujan. Ada penambahan hampir 6.000 unit mobil yang keluar di jalanan dibandingkan saat cuaca cerah.

Hal itu seperti yang terjadi pada Kamis (20/2/2020) pagi. Rintik hujan menemani perjalanan warga Soloraya berangkat menuju kantor atau sekolah pada hari itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jalan-jalan di Kota Solo yang dasarnya sudah padat kendaraan akibat penutupan perlintasan Purwosari terlihat semakin sesak.

Stasiun Solo Balapan Ternyata Dibangun di Lahan Alun-Alun Utara Mangkunegaran

Kemacetan di berbagai lokasi pun tak terhindarkan. Tidak disiplinnya masyarakat dalam berlalu lintas membuat kemacetan semakin parah.

Farah Nadhifa Tyas Djatmika, 20, warga Pajang, Laweyan, Solo, harus menempuh perjalanan 1,5 jam untuk menuju kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Mereka melalui rute Pajang-Tugu Wisnu Manahan-Terminal Tirtonadi-UNS.

Padahal biasa hanya butuh sekitar 30 menit. "Tadi hampir semua jalan macet. Jadi tadi bapak lebih bingung cari jalur alternatifnya lewat mana," kata Farah kepada Solopos.com, Kamis.

Pilkada Sragen: Partai Demokrat Merapat ke Koalisi PDIP-PKB

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, mengakui ada peningkatan penggunaan kendaraan roda empat saat hujan pada Kamis pagi.

Berdasarkan catatannya, ada 19.231 mobil di Kota Solo pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Jumlah itu meningkat 5.979 kendaraan dibandingkan pada jam yang sama hari sebelumnya.

Citywalk Dari Gendengan Sampai Gladak Solo Boleh Untuk Parkir Mobil, Kecuali...

“Ada kenaikan 5.979 mobil atau 45,1 persen mobil masuk dan keluar kota. Kami himpun data melalui traffic counting Kleco, Dawung, Klodran, ringroad, dan Jurug. Peningkatan dipicu hujan,” ujarnya.

Dia menjelaskan telah menerjunkan semua petugas Patroli Kota Dishub Solo yang berjumlah 25 orang. Petugas itu disebar di 10 lokasi paling padat, seperti Stasiun Solo Balapan, Pasar Nongko, Gilingan, Tugu Wisnu Manahan, simpang empat Rahayu, Palang Joglo, Ngemplak, Terminal Tirtonadi, dan Girimulyo.

Fokus Tatap Pilkada Sukoharjo, Wiwaha Aji Santosa Lepas Status PNS

“Kami mengantisipasi kepadatan lalu lintas dengan mengendalikan traffic light. Ada tantangan macet ngunci, kami terjunkan petugas,” ungkapnya.

Menurut Ari, warga dapat menghindari macet dengan manajemen waktu dan rute perjalanan. Warga diminta berangkat lebih awal atau setelah jam sibuk berakhir dan memilih rute perjalanan yang tidak melalui daerah terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya