SOLOPOS.COM - Keripik pisang olahan pelaku UMKM asal Sunggingan RT 011, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Tri Winarsih, Senin (28/2/2022). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pelaku UMKM asal Dukuh Sunggingan RT 011, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Tri Winarsih, 37, mampu membuat diversifikasi pangan berbahan gedebok pisang dan buah pisang mentah menjadi kripik renyah.

Tingginya harga minyak goreng di wilayah Jambeyan, Sambirejo, Sragen, yang sampai Rp19.000/liter tak membikin Tri Winarsih putus asa. Selama lima hari terakhir, ia kembali memproduksi aneka keripik setelah tiga pekan tak berproduksi lantaran sulitnya mendapatkan minyak goreng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pada 2-3 pekan lalu pembelian minyak goreng dibatasi hanya dua liter. Pembeliannya pun harus dengan membawa fotokopi KTP. Sekarang pembelian satu karton minyak goreng dibolehkan tetapi harganya tinggi. Saya biasa kulakan di toko sembako terdekat rutin sehingga saya bisa mendapatkan harga lebih murah, yakni Rp18.660/liter,” ujar Tri saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Minyak Goreng Harga Rp15.000/Liter Ludes Diserbu Emak-Emak di Sragen

Pelaku UMKM Sragen itu memiliki pilihan minyak goreng tersendiri. Meskipun harganya lebih mahal, Tri tetap memilih produk minyak goreng yang lebih bening dibandingkan produk minyak goreng pabrikan lainnya.

Minyak goreng yang dipilihnya bisa bertahan kualitas minyaknya meskipun sudah digunakan 10 kali penggorengan. Tri memproduksi keripik gedebok pisang, keripik pisang, dan keripik pare.

Dari tiga jenis produk makanan olahan itu, ia mengatakan permintaan keripik gedebok pisang yang paling tinggi. Pemasaran produknya sampai ke wilayah Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: Pemkab Sragen Siapkan Operasi Pasar 1.800 Liter Minyak Goreng di Miri

Keripik Pare

“Untuk menggoreng tiga jenis produk olahan itu, saya membutuhkan 12 liter minyak goreng per hari. Dari tiga jenis makanan olahan itu, permintaan paling tinggi keripik gedebok pisang. Setiap hari ada yang pesan. Satu pekan itu bisa menghabiskan 50 kg keripik gedebok pisang,” ujarnya.

Keripik gedebok pisang buatan Tri dijual dengan harga Rp40.000-Rp50.000/kg. Selain produk keripik gedebok pisang, Tri juga memproduksi keripik pisang. Ia mengiris pisang mentah dengan ketebalan hanya setengah sentimeter kemudian diberi bumbu dan langsung digoreng.

Rasanya gurih bercampur manis dan renyah. Keripik pisang pun dijual dengan harga Rp40.000/kg. Selain itu ada produk keripik pare yang cukup diminati pelanggan.

Baca Juga: Dijual Rp14.000/Liter, Minyak Goreng di Minimarket di Sragen Ludes

Pare yang terkenal pahit itu ternyata bisa menjadi produk keripik yang renyah dan tidak pahit. Harga keripik pare buatan Tri dibanderol dengan harga yang sama dengan harga keripik gedebok pisang.

Selain Tri, ada beberapa warga di Jambayen yang membuka usaha UMKM produk makanan olahan, yakni keripik tempe, keripik sagu, dan keripik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya