SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta kelinci. (Istimewa/Kereta Kelinci Nuna Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kecelakaan kereta kelinci di Jalan Andong-Nogosari Boyolali pada Rabu (11/5/2022) yang mengakibatkan dua penumpang meninggal dunia berimbas pada armada kereta kelinci lainnya. Tak terkecuali armada kereta kelinci di Sukoharjo.

Pemilik bengkel kereta kelinci Nuna Putri di Jamur RT 002/Rw 008 Keramat, Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Iming, menyebut kecelakaan kereta kelinci sangat menjadi perhatian banyak pihak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kecelakaan dalam transportasi apa pun sebetulnya selalu ada, kereta api dengan jalur khusus saja bisa mengalami kecelakaan. Tetapi kalau kereta kelinci mengalami kecelakaan pasti langsung heboh di mana-mana,” jelas Iming saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon, Kamis (12/5/2022).

Anggota Paguyuban Sepur Kelinci Sukoharjo Solo (SKSS) itu menyebut akibat kejadian kecelakaan di Boyolali itu, Paguyuban SKSS mengimbau beberapa armada lain di seluruh daerah termasuk Sukoharjo untuk sementara tidak diperbolehkan beroperasi.

Sementara itu dia juga menyebut beberapa kecelakaan yang terjadi biasanya berawal dari kelalaian sopir. “Pernah ada dulu di Gatak, ada sopir [kereta kelinci] dientup tawon [disengat lebah] akhirnya tidak bisa mengendalikan dan masuk sawah. Ada juga dulu tanjakan pakai gigi tiga, akhirnya tidak kuat mau oper kurang tangkas akhirnya terperosok,” jelasnya.

Baca juga: Mesin Rusak, Ini Kronologi Kecelakaan Kereta Kelinci di Andong Boyolali

Dia menyebut sopir dan pemilik kendaraan harus sering melakukan pengecekan armada, karena kereta kelinci diperuntukkan untuk mengangkut manusia. Dia menyebut paling tidak harus melakukan pengecekan selama sepekan sekali.

Tak hanya itu, pengampu tujuh sopir kereta kelinci ini mengaku ketika memperjualbelikan armada biasanya melakukan edukasi kepada sopir, seperti saat melakukan pembelian. Selain itu, perakitan armada disesuaikan dengan kondisi medan yang akan dilalui.

“Pembeli dari saya biasanya saya tanya medan seperti apa, nanti speknya disesuaikan. Biasanya kalau jalannya menanjak, mesinnya harus menggunakan cc besar, hand rem harus fungsi, bukan cuma kereta kelinci asal jalan,” ungkapnya.

Baca juga: 2 Korban Meninggal Kecelakaan Kereta Kelinci di Boyolali Ibu dan Anak

Dia juga memberi pesan kepada penumpang kereta kelinci, jika terjadi kecelakaan untuk tidak melompat keluar dari kereta. Menurutnya, hal itu justru membahayakan penumpang.

Penumpang Cukup Berpegangan 

Dia menyebut penumpang hanya cukup berpegangan saja selama kereta kelinci tidak terperosok dalam jurang. Sebab lapisan kerangka kereta kelinci menurutnya lebih kokoh dibandingkan dengan mobil. Sementara untuk menghindari serpihan kaca yang pecah pada kereta kelinci dia menyarankan untuk melapisi dengan kaca film.

Hal senada diungkapkan pemilik kereta kelinci di Tangkisan, Tawangsari, Sukoharjo, Anwar Haryono. Dia menjelaskan biasanya kecelakaan terjadi karena sopir yang ugal-ugalan di jalan atau tidak memiliki kapasitas untuk mengendarai kereta kelinci.

Baca juga: Hadir di TMII Sejak 1977, Kereta Kelinci Melawan Mahalnya Akses Hiburan

“Biasanya pemain baru yang bikin ulah, karena mereka juga tidak ikut dalam paguyuban jadi sulit dikoordinasi. Padahal jika masuk paguyuban setiap bulan ada sosialisasi kalau di jalan harus seperti apa dan lainnya,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Pria yang sudah melakoni usaha kereta kelinci selama 14 tahun itu juga memberikan pesan kepada pemilik kereta kelinci maupun sopir untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang dengan selalu melakukan pengecekan kendaraan, menaati aturan di jalan.

Sementara bagi penumpang dia menyebut untuk selalu menjaga keamanan dengan tidak naik di sambungan kereta kelinci. Selain itu, menaati apa yang disampaikan sopir dan selalu menjaga kebersihan ketika di jalan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya