SOLOPOS.COM - Pemantauan tanaman padi di lahan pertanian Kabupaten Bojonegoro. (Solopos.com-Kementan)

Solopos.com, BOJONEGORO – Tanggul Kali Ingas anak Sungai Bengawan Solo di Desa Kedungprimen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, jebol pada (21/1/2022). Kejadian ini sempat membuat petani di wilayah terdampak khawatir tidak bisa panen.

Terutama petani di Kecamatan Kanor dan Kecamatan Baureno karena air dari Kali Ingas sempat merendam ratusan hektare lahan pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melakukan gerak cepat atas kejadian ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemantauan dan koordinasi dilakukan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) setempat dan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) wilayah kerja Bojonegoro. Dengan melakukan langkah kongret agar petani tetap panen padi.

Hasil pemantauan dan pendampingan POPT Kecamatan Kanor, Suko Wahyu Widarto, tanaman padi yang sempat terendam banjir di Desa Kedungprimpen tidak ada yang mengalami puso. “Alhamdulillah banjir cepat surut dan tetap bisa panen dengan hasil normal seperti biasanya,” jelas Suko di lahan persawahan Kanor, Selasa (15/2/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Targetkan Produksi 1 Juta Ton Kedelai 2022, Ini Strategi Pemerintah

Sementara itu, Koordinator POPT Kabupaten Bojonegoro Lilik Suharto, menambahkan selain Kecamatan Kanor air juga sempat merendam ratusan hektare lahan pertandian di 14 desa Kecamatan Baureno. “Kendati demikian tanaman padi di daerah tersebut belum menunjukkan keadaan puso. Namun akan tetap kami pantau dan laporkan,” ungkapnya.

Kepala LPHP Bojonegoro, Achmad Fadlori menuturkan, sebagian besar banjir di Kecamatan Baureno surut setelah sehari merendam areal pertanian. Tanaman padi yang terendam berumur sekitar 50 hingga 80 Hari Setelah Tanam (HST).

“Alhamdulillah dampak banjirnya tidak merusak tanaman padi dan saat ini siap panen,” jelas Achmad.

Sedang menurut Direktur Perlindungan Tanaman Pangan M. Takdir Mulyadi, Kementan selalu siap membantu petani yang terdampak banjir. Kementan juga telah menyiapkan berbagai bantuan dan program yang langsung menyentuh petani yang terdampak banjir.

“Kami telah menyiapkan bantuan benih bagi petani terdampak banjir. Juga siap mendampingi proses klaim Asuransi Usaha Tani Padi [AUTP] bagi petani yang terdaftar asuransi,” kata Takdir.

Baca juga: Tanggul Jebol Pascahujan Sejak Minggu, 84 Rumah di Ponorogo Kebanjiran

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, Kementan telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk antisipasi dan mitigasi dampak La Nina sesuai instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Seperti mapping daerah rawan banjir, early warning system dengan rutin memantau informasi dari BMKG, mengaktifkan Brigade La Nina, pompanisasi in-out dari sawah. Termasuk juga normalisasi saluran irigasi, menggunakan benih toleran genangan dan menggunakan AUTP atau bantuan benih padi puso.

“Langkah selanjutnya yaitu mengkompensasi luas tanam di daerah lain atau tidak terkena La Nina. Antisipasi panen raya saat hujan dengan alsin panen dan pasca panen. Yaitu dryer dan RMU [pengering dan penggilingan padi],” ujar Suwandi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya