SOLOPOS.COM - Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, legislator DPR RI Luluk Nur Hamidah, dan para pejabat Kementerian Pertanian dan Pemkab Sragen melakukan panen kacang tanah bersama di Desa Bendungan, Kedawung, Sragen, Senin (10/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen menambah luasan lahan tanaman kacang dari 3.232 hektare pada 2021 menjadi 4.390 hektare pada 2022. Dengan penambahan ini akan meningkatkan pendapatan petani secara makro dari Rp80 miliar pada 2021 menjadi Rp108,6 miliar pada 2022.

Penjelasan itu disampaikan Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Sragen, Budiharto, kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke lahan kacang tanah di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Senin (10/1/2022). Mentan didampingi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Budiharto menjelaskan luas wilayah Kabupaten Sragen mencapai 94.115 hektare yang terbagi atas lahan non-pertanian 25.303 hektare, lahan sawah 39.835 hektare, dan lahan non-sawah 28.977 hektare. Dia menyampaikan Sragen menjadi lumbung pangan (padi) urutan ketiga nasional dengan produksi mencapai 763.293 ton beras per tahun dari luas areal tanaman padi mencapai 112.111 hektare.

Baca Juga: Petani Sragen Minta Permudah Beli Pupuk Bersubsidi, Mentan: Pakai KTP

Selain komoditas padi, ujar dia, Sragen masih memiliki lima jenis komoditas unggulan lainnya, yakni jagung, tebu, kacang tanah, cabai, dan bawang merah.

“Komoditas jagung berada di posisi kedua setelah padi dengan luas lahan mencapai 22.187 hektare dan produksi mencapai 155.444 ton per tahun. Luas tanaman tebu berada di posisi ketiga dengan luasan 7.058 hektare dan produksi mencapai 30.944 ton,” ujarnya.

Sementara kacang tanah menempati urutan keempat sebagai komoditas unggulan dengan luas lahan 3.323 hektare dan produksi 14.544 ton pada 2021. Untuk luas tanaman cabai besar dan bawang merah di bawah 350 hektare.

Baca Juga: Ini Petani Sragen Pelopor Pola Tanam 4 Kali Setahun, Ditiru Kementan

Budiharto melanjutkan tanaman kacang tanah dapat ditemukan di 31 desa di 12 kecamatan dengan jumlah petani mencapai 4.848 orang dari 107 kelompok tani. Produktivitas kacang tanah cukup tinggi, yakni 4,5 ton per hektare, sehingga total produksi 14.544 ton. Dia menyebut harga kacang tanah sekarang cukup tinggi di angka Rp5.500 per kg.

Bupati Yuni menyampaikan lahan kacang tanah di Desa Bendungan luasnya 185 hektare yang terbagi atas 85 hektare milik petani dan 100 hektare tumpang sari dengan lahan milik PTPN IX.

Dalam kesempatan itu, perwakilan Gapoktani Bendungan menandatangani kerja sama memorandum of understanding (MoU) dengan manajemen PTPN IX.

Baca Juga: Target Swasembada Beras, Kementan Canangkan Setahun 4 Kali Tanam Padi

“Tanaman kacang tanah di Bendungan ini merupakan bagian dari standing crop [SC] kacang tanah seluas 619 hektare yang ada di enam kecamatan. Estimasi produksi kacang tanah di Sragen mencapai 14.544 ton dalam bentuk polong basah dengan total pendapatan mencapai Rp80 miliar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya