SOLOPOS.COM - Pohon tumang di Sleman akibat hujan deras disertai angin kencang. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Wilayah Kabupaten Sleman kembali diterjang hujan disertai angin kencang pada Kamis (27/1/2022). Cuaca buruk tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan seperti pohon tumbang dan rumah tersambar petir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, mengatakan bencana angin kencang dilaporkan terjadi Kapanewon (Kecamatan) Pakem, dan Kapanewon Turi. Selain itu, terdapat rumah salah seorang warga di RT 3 RW 46 Tegal Barep Wukirsari Cangkringan yang rusak akibat sambaran petir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Waktu itu hujan deras disertai kilat dan petir, tiba-tiba petir menyambar pohon mangga terus merembet ke lampu jalan masuk ke rumah melalui kabel yang ditanam di tanah,” katanya.

Baca Juga: Sopir Ngantuk, Mobil Kijang Seruduk 9 Motor di Wirobrajan Jogja

Akibat peristiwa itu, pemilik rumah mengalami kerugian material. Tiga ban mobilnya pecah, meteran air pam jebol dan jaringan listrik rumah tersebut ikut konslet. “Aliran listrik di sana sempat mati. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” kata Makwan.

Sementara di Candibinangun, Kapanewon Pakem, dua pohon tumbang mengenai jaringan listrik. Begitu juga di Utara Dusun Randu dan Kuweron, Hargobinangun Pakem. “Ada pohon Jabon berdiameter 25 cm tumbang melintang jalan dan menimpa jaringan telepon. Tapi sudah dikondisikan,” katanya.

Di Bangunkerto, Kapanewon Turi, sebatang pohon rambutan berdiameter ±30 cm tumbang melintang di pertigaan jalan. Tumbangnya pohon tersebut sempat mengganggu akses kampung. Pohon lainnya yang tumbang adalah pohon jati yang menimpa kebun salak dan akses jalan kampung.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Timpa Kabel dan Rumah Warga Sleman

Hujan dan angin kencang juga terjadi pada Rabu (26/1/2022). BPBD mencatat terjadi kerusakan pada 63 lokasi baik di Turi, Tempel, Sleman, Pakem, maupun Ngemplak. Dilaporkan sebanyak 48 pohon tumbang, 29 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak sedang. Selain itu, 8 jaringan listrik, 2 fasilitas umum, fasilitas kesehatan, kandang juga terdampak bencana itu.

“Kami berharap agar masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca eksrem saat ini,” harap Makwan.

Sebelumnya, Kepala Stasiu Iklim BMKG Jogja, Reni Kraningtyas, menjelaskan pada Januari ini wilayah Sleman diprediksikan sudah memasuki puncak musim hujan. Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti Cold Surge (Seruakan Massa Udara Dingin dari Asia menuju wilayah Indonesia).

Baca Juga: Ealah! Pengin Liat Kebakaran, 2 Pemotor Ini Malah Tabrak Mobil Damkar

Selain Colf Surge, tingginya intensitas hujan merupakan dampak dari aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial di beberapa wilayah, pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.

“Kondisi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan kedepan,” papar Reni, Kamis (20/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya