SOLOPOS.COM - Sejumlah PSK yang terjaring razia Satpol PP di Kota Semarang saat diangkut ke dalam kendaraan, Selasa (28/6/2022) malam. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang kembali menertibkan praktik prostitusi di jalanan yang membuat resah masyarakat Ibu Kota Jawa Tengah, Selasa (28/6/22) malam. Dari hasil razia, sebanyak 17 pekerja seks komersial (PSK) ditangkap saat sedang mangkal menunggu pelanggan di jalanan.

Salah satu PSK bahkan tertangkap basah sedang berhubungan badan dengan pria hidung belang di kawasan Tanggul Indah atau sering disebut TI. Tempat ini berada di pinggir Banjir Kanal Timur Kota Semarang yang konon sebagai surganya prostitusi murah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengungkapkan, PSK yang ditertibkan itu kemudian dikirim ke Panti Wanita Utomo di Kota Solo.

“Ini kami tertibkan dan kemudian kami kirim ke Solo. Jadi saya tegaskan disini kami tidak memandang fisik, siapa pun yang menjajakan di jalanan akan kami tertibkan,” ucap Fajar Purwoto, Selasa malam.

Ia menyebut, PSK yang ditangkap oleh Satpol PP sebagian bukan warga asal Kota Semarang, melainkan luar kota. “Rata-rata [luar dan dalam kota] seimbang. Jadi saya minta, baik warga Kota Semarang atau luar Kota Semarang jangan coba-coba menjajakan diri di jalan,” tegasnya.

Baca juga: Satpol PP Kota Semarang Gelar Razia, 18 PSK Terjaring

Fajar berkomitmen penyakit masyarakat di Kota Semarang segera dibersihkan agar masyarakat merasa aman dan Nyaman. Bukan hanya prostitusi di jalanan, operasi pekat yang dilakukan Satpol PP Semarang juga menyasar praktik bisnis esek-esek di hotel.

“Apakah nanti ke hotel? Iya, saya janjikan. Karena penertiban PSK ini juga bukan perkara gampang,” jelasnya.

Menurutnya, jumlah PSK yang terjaring operasi pekat pada Selasa malam cenderung menurun dibandingkan hari sebelumnya. Sebabnya, pihaknya dalam kurun waktu 40 menit berhasil menangkap 17 PSK di empat titik penindakan.

“Kemarin ada 22, terus 20, terus ini 17 dalam kurung waktu 40 menit. Berarti ada penurunan. Setelah ini akan kami kirim ke Solo untuk pembinaan sekitar tiga bulan,” pungkasnya.

Baca juga: Wujud Bus Bumel Setan Rute Solo-Wonogiri, Pernah Naik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya