SOLOPOS.COM - Ilustrasi jajanan anak sekolah (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Lima Hari Sekolah diharapkan tak lagi berlaku

Harianjogja.com, JOGJA – Fatayat NU DIY mendesak penghapusan kebijakan lima hari sekolah di wilayah DIY. Pemberlakukan kebijakan itu dinilai merugikan peserta didik hingga tenaga kependidikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY Khotimul Husna menyatakan, pihaknya secara tegas menolak Permendikbud No.23/2017 tentang hari sekolah. Ia menilai kebijakan itu dapat menggerus pendidikan Madrasah Diniyah, merugikan peserta didik, guru hingga tenaga kependidikan.

“Padahal Madrasah Diniyah menjadi salah satu tulang punggung untuk membentengi persemaian paham dan gerakan radikalisme,” ungkapnya, Senin (28/8/2017).

Merespon kebijakan tersebut, kata dia, PW Fatayat NU DIY bersama dengan Pimpinan Cabang Fatayat NU se-DIY telah melakukan audiensi dengan Disdikpora DIY, Jumat (25/8/2017) pekan lalu. Dalam audiensi tersebut, PW Fatayat NU DIY memberikan pernyataan sikap. Antara lain, mendorong Kemendikbud fokus pada proses menciptakan suasana sekolah yang nyaman, aman dan membahagiakan peserta didik, daripada pemberlakukan lima hari sekolah. PW Fatayat NU DIY juga meminta Gubernur, Bupati/Walikota di DIY untuk mengkaji kembali implementasi Permendikbud tentang hari sekolah di DIY. Sekaligus mengajak elemen masyarakat yang peduli pada pendidikan untuk mengkaji kembali aturan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya