SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN – Sejumlah Perangkat Kelurahan Gemolong, Sragen mempertanyakan pengelolaan pendapatan Kelurahan Gemolong lantaran sejak April 2011 tidak ada laporan pemasukan ke kas kelurahan. Persoalan tersebut dipicu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen yang tidak segera menetapkan pejabat lurah definitif di kelurahan setempat.

Perangkat Kelurahan Gemolong, Subarjo, saat dihubungi Espos, Minggu (15/1/2012), mengungkapkan selama pihaknya ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas kepala kelurahan atau lurah di Gemolong belum pernah diadakan rapat dan tidak ada laporan keuangan penerimaan kas kelurahan. Dia menyontohkan seperti sumber penadapatan asli kelurahan dari sektor retribusi jalan juga tidak ada kejelasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Potensi retribusi jalan itu sekitar Rp1,7 juta per bulan. Pendapatan itu dibagi 30% untuk pendapatan daerah yang masuk ke Pemkab Sragen dan sisanya dibagi dua, yakni 40% untuk kas kelurahan dan 60% untuk tenaga pengelola. Belum lagi sumber pendapatan kelurahan lainnya, seperti administrasi surat menyurat dari warga secara sukarela juga tidak jelas,” urainya.

Berdasarkan sejumlah permasalahan itu, Subarjo mendesak kepada Pemkab Sragen segera menetapkan pejabat lurah definitif di Kelurahan Gemolong agar permasalahan tidak berlarut-larut. Desakan ini, menurut dia, tidak hanya datang dari para perangkat kelurahan, melainkan dari sejumlah warga. “Selama ini saya yang ditunjuk menggantikan tugas-tugas lurah itu. Kalau ada apa-apa yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, ya saya yang ditunjuk. Ada anggapan masyarakat, saya ini lurahnya. Padahal status saya mestinya sebagai kepala seksi (Kasi) Kesejahteraan Rakyat (Kesra), tapi hingga sekarang belum dilantik-lantik,” keluhnya.

Sementara, Kabag Pemerintahan dan Pertanahan Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Sragen, Budhiyanto, sempat mengungkapkan kebijakan penetapan lurah definitif itu menunggu kebijakan Bupati. Namun saat dihubungi Espos untuk meminta ketegasan lebih lanjut, HP milik Budhiyanto tidak diangkat meskipun terdengar nada sambung.

JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya