SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah pagi ini dibuka menguat 26 poin ke Rp13.313 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah menguat 26 poin atau 0,19% ke Rp13.313 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (17/7/2017). Pantauan JIBI/Bisnis, Senin pukul 08.00 WIB, pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat 31 poin atau 0,23% ke Rp13.308 per dolar AS pada perdagangan pertama pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apresiasi nilai tukar rupiah tak terpatahkan pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Jumat (14/7/2017). Rupiah ditutup menguat 0,07% atau 9 poin ke Rp13.339 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,04% atau 5 poin di posisi 13.343.

Sepanjang perdagangan akhir pekan kemarin, rupiah bergerak di kisaran Rp13.329 – Rp13.352 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Kamis (13/7), rupiah ditutup menguat 0,16% atau 22 poin di posisi 13.348 per dolar AS.

Rupiah mencatatkan penguatan mingguan pertamanya dalam sebulan, sementara obligasi 10-tahun membukukan reli terbesar sejak Mei di saat Indonesia terus menarik investor yang haus akan imbal hasil.

Minat investor terdorong setelah Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve, Janet Yellen, memberi isyarat penerapan stimulus secara bertahap dalam pernyataannya di depan Kongres AS pertengahan pekan ini.

“Valuasi atas hutang mata uang lokal Indonesia menjadi menarik setelah selloff pekan lalu,” kata Eric Stein, co-director of global fixed income di Eaton Vance, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau turun 0,06% atau 0,054 poin ke 95,674 pada pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,04% atau 0,036 poin di level 95,764, setelah pada perdagangan Kamis berakhir turun 0,03% di posisi 95,728.

Penguatan dolar AS terhenti menjelang akhir pekan ini setelah Yellen menyampaikan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut tidak akan terburu-buru dalam mengetatkan kebijakan moneter.

Oleh karenanya, data inflasi AS yang akan dirilis hari ini waktu setempat diperkirakan dapat menentukan arah jangka pendek greenback. Tanda-tanda kenaikan inflasi AS dapat memperkuat pandangan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih cepat, sehingga akan mendorong dolar.

Nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.

Won Korea Selatan memimpin penguatan kurs Asia hari ini dengan 0,27%. Adapun dolar Taiwan dan peso Filipina memimpin depresiasi mata uang Asia masing-masing sebesar 0,16% dan 0,09%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya