SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Reuters

Nilai tukar rupiah hari ini, Kamis (20/7/2017), dibuka menguat 3 poin ke level Rp13.318 per dolar Amerika.

Solopos.com, SOLO – Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat 3 poin atau 0,02% di Rp13.318 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (20/7/2017) pukul 08.00 WIB. Penguatan bertambah 2 poin atau 0,02% ke Rp13.319 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis pukul 09.00 WIB.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Rabu (19/7/2017), mengakhiri reli penguatan selama tujuh hari berturut-turut. Rupiah ditutup melemah 0,09% atau 12 poin ke Rp13.321 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,08% atau 11 poin di posisi Rp13.298.

Sepanjang perdagangan Rabu, rupiah bergerak di kisaran Rp13.293 – Rp13.322 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Selasa (18/7/2017), rupiah ditutup menguat 0,13% atau 17 poin di posisi 13.309 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Rabu sore terpantau menguat 0,17% atau 0,157 poin ke 94,761 pada pukul 16.13 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan penguatan 0,09% atau 0,087 poin di level 94,691.

Pergerakan dolar AS tetap berada di kisaran terendahnya dalam beberapa bulan setelah runtuhnya dorongan Partai Republik untuk merombak undang-undang kesehatan AS, memberi pukulan bagi kemampuan Presiden Donald Trump untuk meloloskan pemotongan pajak dan belanja infrastruktur yang dijanjikannya.

Di sisi lain, berkurangnya prospek pengeluaran fiskal merupakan anugerah bagi kinerja obligasi, terutama karena hasil inflasi AS yang lemah telah mengecilkan risiko bahwa bank sentral AS The Federal Reserve perlu bersikap agresif dalam menghapus stimulus moneternya. Akibatnya, imbal hasil obligasi 10 tahun berada di posisi 2,266% atau turun 13 basis poin dalam lebih dari sepekan.

Hal itu pada akhirnya menggerogoti laju dolar AS yang telah mencapai titik terendahnya sejak September terhadap sejumlah mata uang utama. Dolar AS bergerak lebih stabil pagi tadi, namun masih turun lebih dari 7% sepanjang tahun ini. Pelemahan dolar AS dibatasi oleh sikap Bank of Japan (BOJ) yang tetap dengan kampanye stimulus besar-besarannya.

Spekulasi bahwa Bank of England (BOE) akan segera melakukan pengetatan kebijakan mendapat pukulan dengan lemahnya angka inflasi Inggris. Hal ini memberi sentimen positif bagi greenback dengan dorongan untuk dolar AS terhadap pound sterling.

Sejumlah analis memperkirakan nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi tetap terkendali dan menjadi alasan bagi Bank Indonesia untuk kembali menahan suku bunga acuannya pada kisaran 4,75% pada hari ini, dipertahankan 10 kali secara berturut-turut sejak Oktober 2016.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya