Sukoharjo (Solopos.com)–Komisi IV DPRD Sukoharjo menilai regrouping sekolah-sekolah dengan jumlah murid sedikit lebih tepat dan lebih efisien untuk mengatasi persoalan kekurangan guru. Pengajuan guru baru dikhawatirkan justru akan semakin membenai anggaran pemerintah daerah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Anjuran tersebut seperti disampaikan anggota Komisi IV DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mukhamad Samrodin. Dia meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan evaluasi rencana pengajuan sebanyak 800 formasi tenaga pendidik melalui rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2012.
“Kami berpendapat itu lebih tepat, lebih realistis, dan lebih menyelamatkan anggaran pemerintah daerah. SD-SD yang jumlah siswanya sedikit sudah seharusnya di-regrouping agar kebutuhan guru baru juga bisa ditekan meski ada yang pensiun,” ungkapnya kepada Espos di Sukoharjo, Kamis (28/7/2011) siang.
Samrodin mengatakan jika setiap kelas mampu menampung 30 – 40 siswa, setiap SD semestinya mampu menampung 180 – 240 siswa. Namun faktanya di lapangan, banyak sekolah yang siswanya jauh lebih kecil dari jumlah tersebut. Karena itu, ujar dia, SD dengan siswa kurang dari 100 anak layak di-regrouping.
Seperti pernah diberitakan, Disdik Kabupaten Sukoharjo mengusulkan pengadaan 800 formasi guru baru melalui rekrutmen CPNS 2012. Kepala Disdik, Djoko Raino S, menyatakan pengajuan itu didasarkan atas banyaknya jumlah guru yang memasuki usia pensiun sehingga komposisi murid dan guru tidak seimbang.
(try)