SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan terus mendorong porsi kredit UMKM dapat mencapai 30 persen secara nasional. Untuk itu, pemerintah akan menambah kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2022.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pemerintah telah menyediakan pembiayaan UMKM dengan subsidi bunga yang cukup besar. Bunga kredit ditetapkan sebesar 6 persen melalui skema KUR.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, pada tahun ini, plafon KUR yang disediakan oleh pemerintah sebesar Rp285 triliun. Wimboh menyampaikan pemerintah saat ini sedang mengkaji untuk menambah plafon KUR pada tahun depan.

“Jadi bahkan 2022 akan ditambah kuotanya dan bahkan dipermudah. Dan ini sedang kita diskusikan tapi lebih besar dari Rp285 triliun di 2022 nanti,” katanya dalam kegiatan Webinar dengan tema Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan Dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau, Selasa (28/12/2021) seperti dilansir Bisnis.

Baca Juga: Pembangunan RS Internasional di Bali Dinilai Justru akan Munculkan Gap

Wimboh menambahkan Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar porsi UMKM dapat mencapai 30 persen secara nasional pada 2022. Untuk itu, OJK terus mendorong perbankan dapat mencapai target tersebut.

“Memang ada bank yang sudah sekarang sudah lebih dari 70 persen, tapi bukan berarti sudah mencapai 30 persen terus berhenti. Kita dorong sehingga nasionalnya bisa 30 persen,” katanya.

Lebih lanjut, OJK mendorong semangat kewirausahaan generasi milenial untuk membangun ekonomi Indonesia. Di sisi lain, perbankan juga telah mempermudah akses perbankan lewat layanan digital. Dengan demikian, para nasabah tidak harus mendatangi kantor cabang, sehingga prosesnya akan lebih cepat.

OJK juga mendukung rencana Presiden Joko Widodo untuk mengolah lahan-lahan yang belum dioptimalkan dengan jumlah yang sangat banyak.

“OJK bersama dengan pemangku kepentingan di daerah bersama-sama untuk kita mendorong payment-nya dan sebagainya, tinggal bagaimana implementasinya dan dimanfaatkan sebesar-besarnya, terutama kaum milenial,” ujar Wimboh.

Baca Juga: Digital Tourism Kunci Pemulihan Pariwisata Nasional

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan meningkatkan penyaluran permodalan bagi UMKM pada 2022 seiring dengan pertumbuhan optimisme dari para pelaku usaha dan perbaikan kondisi sejumlah sektor.

Dalam riset Economic Outlook BRI 2022 bertajuk “Melanjutkan Pemulihan Ekonomi dengan Kewaspadaan”, UMKM di sektor peternakan, perikanan, padi, kelapa sawit dan gas bumi, serta farmasi menjadi sektor yang diprediksi memiliki pertumbuhan kredit paling tinggi dengan risiko rendah.

Chief Economist BRI yang sekaligus Research Director BRI Research Institute, Anton Hendranata mengatakan optimisme juga ditunjukkan oleh para pelaku UMKM. Hal ini terlihat dari ekspektasi indeks bisnis UMKM yang melesat dari 88,1 pada kuartal II menjadi 132,0 pada kuartal III/2021.

Menurutnya, indeks kepercayaan konsumen yang meningkat menimbulkan aktivitas konsumsi rumah tangga ikut terdorong, sehingga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat. “Orang sudah mulai berani belanja sehingga PDB [Produk Domestik Bruto] bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2021,” tutur Anton dalam keterangan tertulis, Senin (27/12/2021).

Anton menyebut pertumbuhan PDB diperkirakan melesat di kisaran 4,8 persen hingga 5,3 persen secara tahunan (yoy) pada 2022 bila sektor UMKM bangkit dan pandemi Covid-19 tetap terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya