SOLOPOS.COM - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki. (Solopos.com/Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, Senin (7/12/2021) malam, mengunjungi Kabupaten Karanganyar. Di hadapan para pelaku UKM di Bumi Intanpari, Teten menawarkan sejumlah solusi untuk mengembangkan dan meningkatkan daya saing pelaku dan produk UKM.

Teten menghadiri acara di Terminal Makuthoromo di Jl. Solo-Tawangmangu, Kecamatan Karangpanda, Karanganyar. Ia mengatakan saat ini UKM menjadi andalan perekonomian nasional. Sebanyak 97% masyarakat bekerja di sektor UKM yang jumlahnya mencapai 65 juta. Sementara usaha mikro ada 9,6%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mendorong para pelaku UKM di Karanganyar untuk produktif dan meningkatkan daya saing.  “Sehingga tadi saya usul bagaimana nanti ada koperasi yang mengembangkan rumah produksi bersama. Supaya nanti, misalnya untuk packaging-nya dan perbaikan kualitas dengan menggunakan teknologi produksi yang lebih modern,” kata Teten.

Baca Juga: Semester Genap Dimulai 20 Desember, Siswa Karanganyar Tak Libur Nataru

Ia juga mengusulkan kemudahan akses pembiayaan. Diakui Teten masih banyak pelaku UKM yang masih terkendala permodalan namun sulit mendapat akses pembiayaan. “Dari sisi bisnis feasible tapi tidak bankable, nah ini yang harus kita cari solusinya. Pemisahan pembukuan keuangan pribadi dengan keuangan usaha harus dilakukan,” sambungnya.

Lebih jauh, Teten mengatakan ia juga ditugaskan oleh Presiden untuk mendorong usaha mikro tumbuh agar naik kelas. Strategi yang akan ia lakukan adalah dengan mengarahkan yang mikro ini membidik usaha yang potensial dikembangkan. Nanti, pemerintah akan memberikan dukungan, baik kemudahan pembiayaan, pendampingan dan lainnya.

“Kedua kita tidak boleh lagi membiarkan usaha mikro sendiri-sendirian, dalam usaha tidak ekonomis,” jelas Teten.

Baca Juga: Peserta Karanganyar Tourism Great Sale Bertambah Jadi 197

Teten merasa kedua strategi itu bisa dilakukan. Ia mendorong agar ada kolaborasi antar-MKM untuk saling mendukung bukan saling menjatuhkan.

“Lebih baik di konsolidasi memiliki brand bersama. Regulasi UKM bersama akan membentuk koperasi, kepala dinas harus arahkan, kan produksinya juga tidak banyak. Daripada memiliki merk sendiri-sendiri memproduksi jumlah kecil kan mahal jadinya,” sambungnya.

“Kita harus sudah membangun kekuatan ekonomi kolektif supaya kita bisa berkembang. Pokonya yang sejenis digabungkan dan brand-nya pun jangan sampai terlalu banyak agar tidak ada kompetisi di antara mereka sendiri,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya