SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Kultum Ramadan dan kuliah subuh dibatasi paling lama 15 menit. Dasarnya SE Menteri Agama No.03/2021 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah/2021.

SE Menteri Agama yang ditandatangani 5 April 2021 itu mengatur 11 ketentuan panduan kegiatan ibadah yang disyariatkan selama bulan Ramadan dan dilakukan bersama-sama atau melibatkan banyak orang. Salah satu ketentuan menyebutkan kegiatan pengajian, ceramah, tausiyah, kultum Ramadan, dan kuliah subuh paling lama dengan durasi waktu 15 menit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Sederet Prestasi Miss Eco Indonesia Intan Wisni, yang Dihujat Tak Mahir Bahasa Inggris

Menanggapi aturan tersebut, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, enggan membatasi durasi waktu kultum Ramadan maupun kuliah subuh. Di sisi lain, Bupati mengingatkan takmir masjid agar dapat mengelola masjid dengan efektif dan baik selama salat tarawih di masa pandemi Covid-19.

"Ramadan, panduan sudah jelas. Semua bisa salat tarawih di masjid. Kapasitas maksimal 50% dari kapasitas tempat. Protokol kesehatan ketat. [ceramah, kultum Ramadan, kuliah subuh] dipercepat supaya tidak lama-lama di tempat itu. Relatif saja [durasi waktu] yang biasa ceramah panjang ya dipersingkat," ujar Bupati saat berbincang dengan wartawan di Ruang Anthurium kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Rabu (7/4/2021).

Selain salat tarawih, Bupati juga mempersilakan penyelenggaraan salat Id di tanah lapang. Tetapi, dia mengingatkan panitia salat Id agar memastikan tidak terjadi kerumunan dalam jangka lama. Selain itu, lanjut Bupati, panitia harus memastikan tidak ada kelonggaran sehingga memungkinkan terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

Baca Juga: Awal Ramadan, Alun-Alun Wonogiri Direncanakan Dibuka Kembali untuk Dagang PKL

Di sisi lain, saat ditanya apakah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan membuat SE terkait panduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, Bupati menyampaikan hal itu tidak perlu.

"Saya juga ingatkan saur dan buka puasa tidak perlu di jalan dan bersama-sama. Selektif saja kalau tidak sangat diperlukan lebih baik dihindari. Kalau tidak ya jumlah terbatas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya