SOLOPOS.COM - Tampilan Mie Kegelapan yang dijajakan di sekitar Kampus UMS pabelan, Kartasura, Sukoharjo. (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kawasan sekitar kampus universitas menjadi sasaran empuk para pelaku usaha kuliner. Banyaknya mahasiswa yang mayoritas tinggal secara indekos di sekitar kampus, membuat para pelaku usaha kuliner berlomba-lomba memberikan sajian terbaik.

Para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah itu biasanya lebih suka jajan ketimbang memasak sendiri. Tak sedikit sajian makanan unik tersaji warung-warung makan di kawasan sekitar kampus. Salah satunya terlihat di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Makanan dari berbagai daerah, seperti Padang, Palembang, Sunda, Jakarta, Jogja, Solo, Lamongan, Surabaya, Malang, sangat mudah ditemukan di kawasan ini. Bahkan fusion food yang mengombinasikan bumbu maupun teknik memasak ala tradisi Indonesia dengan negara lain pun, ada di kawasan ini.

Jika Anda menyambangi Jl. Menco Raya, Anda akan menjumpai warung makan yang menyajikan makanan dengan nama unik, yakni Mie Kegelapan. Warung di Jl. Menco Raya No. 34 E ini menyajikan beberapa menu berbahan mi khas Korea.

Mie Kegelapan adalah nama lain dari menu Jajangmyeon. Dalam satu wadah mangkuk, terdapat mi rebus, daging ayam cincang, wortel cincang, sawi, dan kentang cincang. Semua bahan itu lalu disiram dengan kuah kental hitam. Kuah hitam itulah yang memberi rasa pada semua bahan makanan tadi.

Rasanya dominan gurih. Warna kuah hitam didapat bukan dari tinta cumi-cumi atau kecap, melainkan dari kedelai hitam yang terfermentasi.

Pengelola Warung Korea Mie Kegelapan, Riki Wahyu Hadiyanto, mengatakan nama menu Jajangmyeon kurang familier di telinga orang awam. Karena itu pihaknya mengganti dengan nama Mie Kegelapan agar terdengar unik dan bikin penasaran.

“Kalau di Korea, semua bahan dicampur menjadi satu dengan kuah dalam satu wadah. Tapi di warung kami, semua bahan itu hanya ditaruh dalam mangkuk, lalu biar pengunjung sendiri yang mengaduknya,” ujar Riki, saat ditemui Solopos.com di warungnya, Rabu (2/4).

Seporsi Mie Kegelapan daging ayam Rp8.000 dan Mie Kegelapan daging sapi Rp9.000. Selain itu, warung ini juga menyajikan menu khas Negeri Ginseng lainnya, seperti kimbab (Rp13.000/porsi), ramyeon ayam (Rp16.000/porsi) dan ramyeon sapi (Rp17.000/porsi).

“Kami juga berupaya untuk menambah menu baru setiap bulan agar pengunjung tidak bosan dengan menu yang itu-itu saja.”

Riki mengatakan semua makanan di warung itu tidak memakai monosodium glutamate (MSG) atau penyedap makanan (vetsin). Bumbu yang digunakan untuk membuat Mie Kegelapan juga tidak terlalu banyak. Beda dengan mi ayam yang membutuhkan bumbu-bumbu seperti jahe, serai, lengkuas, dan sebagainya.

Inti dari Jajangmyeon adalah pada kuahnya. Karena fermentasi dari kedelainya sudah terasa gurih, tak perlu lagi menambahkan bumbu lain. “Setelah kedelai dilembutkan, lalu dicampur dengan kaldu ayam. Baru setelah itu disiramkan ke mi,” papar Riki.

Beda lagi dengan Warung Jokdhol yang menyajikan nasi bakar jamur dan nasi bakar teri. Dua nasi tersebut bisa dinikmati dengan aneka lauk, seperti ayam goreng bumbu kacang, tempe dan telur penyet, serta lele dan kakap goreng.

Warung berkonsep lesehan ini adalah cabang dari warung serupa yang berada di Kalitan, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo. Ayam goreng biasanya dinikmati dengan sambal bajak atau sambal bawang.

Namun warung yang beralamat di Jl. Menco Raya No. 23, Gonilan, ini menyajikan ayam goreng dengan sambal lombok ijo dan sambal kacang yang lembut. Rasa pedas dari lombok ijo sangat memikat ketika beradu dengan sambal kacang yang disiramkan pada ayam goreng. “Sambalnya sama dengan sambal pecel, tapi dibuat lebih lembut,” ujar salah satu karyawan Warung Jokdhol, Mahmud, saat ditemui di warung tersebut, Rabu.

Pasta Mushroom Carbonarra dari Roemah Macaroni & Milk atau Roemami (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Pasta Mushroom Carbonarra dari Roemah Macaroni & Milk atau Roemami (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Sajian lain yang tak kalah menarik ditawarkan Roemah Macaroni & Milk (Roemami). Kedai ini menawarkan semua makanan yang berbahan dasar pasta, macaroni, dan susu. Ada lebih dari 30 menu yang ditawarkan kedai yang berada di Ruko Garuda No. 6, Gonilan, Kartasura ini.

Salah satu menu istimewa yang ditawarkan adalah Macaroni Mushroom. Dalam satu wadah piring, terdapat potongan makaroni yang dicampur jamur champignon atau jamur kancing dan saus keju. Tak lupa topping berupa irisan smoked beef dan daun parsley.

Bagi Anda yang gemar menikmati makanan Italia, sepertinya harus mencoba beberapa menu di Roemami ini. Selain di UMS, kedai yang sama juga ada di Jl. A. Yani No. 11, Jebres, Solo, atau sebelah barat Hotel Asia.

Salah satu karyawan Roemami, Hadi Harsanto, mengatakan semua menu yang disajikan di kedai tersebut sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Menurut dia, rasa asli dari berbagai varian makanan yang dijual di Roemami itu dominan rasa dan aroma keju. Agar tidak membuat perlu enek, komposisi keju dikurangi.

“Kami juga berupaya untuk menambah menu baru setiap bulan agar pengunjung tidak bosan dengan menu yang itu-itu saja. Salah satu pengembangannya ke depan adalah pasta bolognaise,” papar Hadi, ketika ditemui Solopos.com Kedai Roemami, Rabu.

Bagi penggemar makanan pedas, Anda bisa berkunjung ke warung Selera Sambal (SS) atau Gubuk Sambal, tak jauh dari Kedai Roemami. Ada pula Warung Huh Hah! yang menyajikan mi pedas dengan level tertentu.

Bagi yang ingin mencari bubur, di depan warung Mie Kegelapan, ada Warung Syarifah yang menjual bubur ayam khas Jakarta dan mi ayam pangsit kriuk. Harga kedua menu itu tak lebih dari Rp8.000. Ada pula warung bubur kacang hijau (burjo) yang berada di Gonilan dan aneka menu ayam bakar atau lele bakar di depan kampus II UMS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya