SOLOPOS.COM - Pemudik belanja oleh-leh khas Solo di Toko Reajaya di kawasan Kalilarangan, Solo, Sabtu (0107/2017). (JIBI/Solopos/Asiska Riviyastuti)

Pemudik memborong oleh-oleh khas Solo jelang kembali ke perantauan, mulai dari intip, ceker, paru, serundeng, abon, wedang uwuh, sampai wedang serbat.

Solopos.com, SOLO — Toko oleh-oleh di Solo ketiban berkah selama Lebaran. Jelang kembalinya pemudik ke perantauan, toko oleh-oleh selalu dipenuhi pembeli. Oleh-oleh khas Solo diborong pemudik untuk dibawa ke perantauan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di Toko Erajaya yang berada di Jl. Gatot Subroto, Kalirangan, oleh-oleh seperti ceker, paru, serundeng, abon, sampai aneka wedang tradisional jadi pilihan pemudik. “Saya beli standar kalau orang pulang kampung, aneka makanan khas Solo, seperti paru, ceker, dan lainnya. Rencananya oleh-oleh ini akan diberikan ke kerabat yang ada di Bogor,” kata Amel, salah satu pemudik, saat berbincang dengan , Sabtu (01/07/2017).

Pengawas Toko Erajaya, Ary Budi, mengatakan sejak H+2 Lebaran atau Rabu (28/06/2017) penjualan mulai ramai. Toko tidak jarang tutup hingga pukul 21.30 WIB untuk melayani pembeli. Rata-rata transaksi dalam sehari mencapai 300 setruk dengan nilai minimal belanja Rp300.000 per orang. Dengan kata lain dalam sehari transaksi di toko oleh-oleh itu mencapai Rp90 juta.

“Orang Solo ada yang beli tapi kebanyakan dari luar kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa. Biasanya yang diburu adalah makanan khas, seperti ceker, paru, serundeng, abon, wedang uwuh, dan wedang serbat,” ungkap dia.

Menurut dia, penjualan oleh-oleh khas Solo pada momentum ini mencapai dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Selain makanan, kaus khas Solo pun diminati konsumen tapi peningkatan penjualan tidak sebanyak makanan, yakni hanya 30%. Permintaan masih akan tinggi hingga Senin (3/7). Meski peak season, Erajaya tidak menaikkan harga untuk menjaga loyalitas konsumen. Produk yang dijual toko oleh-oleh ini berada di kisaran Rp5.000-Rp50.000.

Sementara itu, HRD Manager Toko Ganeps, Yogi Huda Setyawan, menyampaikan dalam sehari ada sekitar 400 setruk dari biasanya 150-an setruk yang dikeluarkan dengan minimal transaksi Rp150.000. Sejak H+3 Lebaran, Toko Ganeps mulai buka normal, yakni pukul 06.00 WIB-21.00 WIB. Hal ini untuk mengantisipasi pemudik yang balik menggunakan pesawat sehingga bisa berbelanja sekalian saat akan berangkat.

Lonjakan penjualan ini terjadi hampir di semua toko oleh-oleh di Solo, terutama yang menyediakan makanan khas. Toko oleh-oleh seperti Abon Mesran dan Serabi Notosuman juga dipadati pemudik yang ingin membeli buah tangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya