SOLOPOS.COM - Sate Laler khas Rembang. (Visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Solopos.com, REMBANG — Wisata kuliner di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah memang beraneka ragam. Salah satu karya kuliner khas Rembang yang patut dicoba adalah sate laler. Nama yang unik dan menggelitik bukan?

Dalam bahasa Jawa, laler artinya lalat. Tapi jangan khawatir, makanan yang satu ini tidak dibuat dari daging lalat hlo.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Jika Anda sedang berlibur di Rembang dan mengagendakan menginap, tak ada salahnya mencoba kulineran malam. Salah satu kudapan yang patut dijajal adalah sate laler. Menu makan malam yang relatif mudah dijumpai di area pusat kota Rembang.

Kuliner satu ini memang cocok untuk menu makam malam. Salah satu kuliner yang cocok menemani santap malam ditengah hawa seperti ini adalah sate laler. Makanan ini bisa dibilang street food-nya Rembang karena bisa dijumpai di pinggir-pinggir jalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Biasanya, penjual kuliner sate laler bisa ditemui di area Jalan Kartini, Rembang. Dikutip dari laman Pariwisata Jateng, Kamis (28/4/2022) penjual biasa menggelar lapak sate di depan ruko atau kios-kios yang sudah tutup.

Baca juga: 5 Makanan Lezat Pendamping Ketupat Lebaran

Mereka berjualan menggunakan pikulan. Kemudian ada juga memakai lampu uplik sebagai penerangan. Di sampingnya, digelar tikar untuk lesehan. Memang terkesan tradisional.

Daging Mini

Sate laler secara umum dibumbui seperti sate kambing. Hanya saja, ukuran potongan daging yang digunakan, baik ayam maupun kambing, relatif lebih kecil. Itulah sebabnya satai yang satu ini disebut sebagai sate laler.

Pengunjung bisa menyantap kuliner malam ini dengan lesehan di tikar sambil menikmati hilir mudik kendaraan dan suasana malam di Kota Rembang. Satu porsi makanan khas Rembang ini biasanya berisi 10 tusuk satai. Setiap tusuknya ada yang berisi daging, lemak, atau hati.

Tak menunggu lama, sekitar 10-15 menit menu makan malam anda sudah siap dinikmati. Sate laler biasanya disajikan di cobek yang terbuat dari tanah liat. Sama seperti sate kambing, bumbu yang digunakan adalah sambal kecap dengan irisan bawang hingga tomat. Tingkat kepedasannya bisa request hlo.

Baca juga: Kupat Jembut Semarang Jadi Rebutan Tiap Lebaran

Keunikan kuliner khas Rembang ini adalah nasi yang disajikan terpisah dengan dibungkus daun Jati. Biasanya nasi tersebut sudah disiapkan dalam piring yang digelar di tikar lesehan. Satu porsi nasinya ukurannya mirip dua kali nasi kucing.

Sensasi hangat dan gurihnya daging kambing langsung mewarnai suapan pertama. Apalagi jika sampai tusuk yang bagian lemak. Rasanya makin nyess. Sensasi pedas manis sambal kecap juga begitu nendang. Jika ditambah dengan irisan tomat rasanya lebih segar. Ada asam-asamnya.

Kuliner sate laler khas Rembang ini bisa ditemui saat petang sampai tengah malam. Terkadang ada juga penjual yang masih berdagang sampai dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya