SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

Sabtu (10/3) lalu adalah hari libur buat para siswa kelas III berbagai SMA di Solo. Bagi mereka, libur itu terasa sangat berarti mengingat Senin (12/3) kemarin adalah waktunya ujian sekolah.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Namun bagi Zain Fatchur Rahman, libur itu jauh lebih berarti lagi. Selain akan menghadapi ujian sekolah, siswa Kelas III SMAN 5 Solo ini masih harus menjalani satu ujian yang menentukan bagi masa depannya. Minggu (11/3) lalu, dia harus berangkat ke Jogja untuk menjalani seleksi masuk Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN selama sehari penuh.

“Besok pagi ujiannya. Jadi ini hari tenang,” katanya saat ditemui di utara Gelora Manahan, Sabtu siang.

Sekolah tinggi milik BUMN itu hanya salah satu dari perguruan tinggi yang diincar oleh pemuda kelahiran Lampung ini. Selain STT PLN, dia juga ingin mencoba peruntungan mendaftar ke STT Telkom dan IPDN. Jadi bulan-bulan ini menjadi waktu yang sibuk buat Zain untuk mencari perguruan tinggi.

Sejauh ini baru satu ujian masuk sudah dijalaninya. Namun keinginannya untuk mendaftar di tempat lain tetap kuat agar bisa memperbesar kemungkinannya mendapatkan kursi perguruan tinggi sebelum Ujian Nasional (UN). “Paling tidak sebelum ujian satu beban sudah selesai,” ujarnya.

Espos/Adib Muttaqin Asfar

Namun Zain masih tetap mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk untuk ikut SNMPTN. Hingga kini, dia punya beberapa target perguruan tinggi yang akan dicobanya dalam waktu dekat. Di semua perguruan tinggi itu, dia konsisten memilih jurusan Teknik Sipil sebagai target utama.

Seperti siswa kelas III lainnya, dia pun ikut program bimbingan belajar (bimbel) dan berbagai try out. “Bagi saya ini sangat penting karena di bimbel, kita diarahkan dalam memilih jurusan. Yang penting mencoba, cari mana yang beruntung.”

Bagi mereka yang punya tekad kuat untuk kuliah, mengikuti berbagai jalur seleksi perguruan tinggi terasa wajib. Jika tidak diterima di satu tempat, masih ada kemungkinan diterima di perguruan tinggi lainnya. Bahkan bagi Zain, tantangan mencari perguruan tinggi jauh lebih besar dari pada UN.

“Kita tidak perlu takut UN, kita sudah tiga tahun dibimbing di sekolah, pasti bisa.”

 

Lebih dari UN

UN selama ini sempat menjadi momok bagi para siswa kelas III SMA. Namun kebanyakan siswa tak hanya memikirkan UN tapi juga ujian masuk perguruan tinggi.

“Hai semua. Boleh tanya soal ya. Soal no.45 thn 2010 di kunci jwbn ada angka

FOTO/Dok

500×24. ‘500’nya itu drmna sih? Bngung.–“ tulis Larasati Kurnia di sebuah Prodip_stan.info, sebuah grup online di Facebook, baru-baru ini.

Soal itu untuk latihan ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang dibeli secara online untuk persiapan tes salah satu perguruan tinggi favorit itu. Meskipun ujian masuknya baru akan digelar beberapa bulan lagi, banyak siswa kelas III SMA yang kini sudah mempersiapkannya. STAN hanya satu dari beberapa nama perguruan tinggi favorit yang diincar oleh calon lulusan SMA hingga saat ini.

Sebenarnya saat ini sekolah-sekolah sedang berkonsentrasi untuk menghadapi UN yang akan digelar pada April mendatang. Meskipun UN sudah dekat, banyak siswa kelas III SMA yang tak lagi hanya berpikir tentang UN tapi juga soal ke mana nanti setelah lulus. Lebih spesifik lagi, mereka sudah berpikir di mana tempat kuliahnya nanti.

Bahkan sebelum UN berlangsung, sebagian siswa malah sudah menempatkan satu kaki di perguruan tinggi tertentu. Sebagian sudah menjalani tes sebelum UN, sedangkan lainnya malah sudah dinyatakan diterima.

“Kalau sekarang saya malah sudah diterima jalur undangan di STIKES Bethesda Jogja tapi kalau bisa sih kuliah di Ekonomi,” kata Ella Permatasari, siswi Kelas III SMAN 1 Klaten, Rabu (7/3).

Ella tergolong aktif mencari tempat kuliah jauh-jauh hari sebelum SNMPTN digelar, bahkan jauh sebelum UN. Maklum, banyak perguruan tinggi yang sudah membuka jalur-jalur nontes atau tes khusus sejak akhir tahun lalu. Baik perguruan tinggi negeri maupun swasta mulai melakukan pendekatan dengan menggelar berbagai try out di berbagai tempat.

Ella dan rekan-rekannya pun mengikuti berbagai try out yang digelar di sekolah maupun di perguruan tinggi tertentu. Dengan merogoh uang Rp35.000 untuk sekali try out, mereka berharap bisa diterima di perguruan tinggi impian mereka. Namun Ella sendiri lebih memilih untuk masuk perguruan tinggi yang siap kerja.

“Kalau PTN pun saya inginnya yang ada ikatan dinas. Pokoknya kuliah yang tidak merepotkan orangtua terus. Ini juga lagi seleksi untuk program beasiswa ke Jepang,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya