SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di tengah KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11/2015). (JIBI/Reuters)

KTT OKI atau KTT Luar Biasa OKI di Jakarta memang membahas nasib Palestina sebagai isu utama. Namun, misi lain yang dimainkan Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia menjajaki peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan politik bersama beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Di sela-sela KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina Al-Quds Al-Sharif, Minggu (6/3/2016), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan para menteri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bersama Menlu Republik Arab Mesir, Sameh Soukry, Menlu Retno Marsudi sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan politik. “Mekanisme bilateral sangat penting dan harapannya pemerintah Mesir memberi perhatian dan kemudahan bagi investor Indonesia,” kata Kementerian Luar Negar (Kemenlu) dalam keterangan resmi, Minggu.

Ekspedisi Mudik 2024

Mesir adalah negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1946. Nilai perdagangan bilateral dengan Indonesia pada 2013 mencapai US$1,2 miliar, meningkat menjadi US$1,4 miliar pada 2014. Sedangkan pada periode Januari–November 2015 sebesar US$ 1,28 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Mesir antara lain kelapa sawit & turunannya; ban, karet, kopi, lemari es, freezer; benang filamen buatan, kertas; lemak hewani atau sayuran, minyak & sejenisnya, sabun; papan fiber dari kayu, plywood, panel veneer, dan kayu laminasi.

Sedangkan impor utama Indonesia dari Mesir mencakup kalsium & aluminium fosfat, kapur alami & kapur fosfat; kurma, buah ara, nanas, mangga, alpukat, jambu biji, kentang, bit-pulp, ampas tebu, ketumbar, jinten; kapas, karpet, produk tekstil, karbon aktif; produk mineral alam, dan konsentrat kopi.

Investasi Indonesia di Mesir hingga 2015 mencapai US$260 juta, meliputi sektor industri (tekstil, garmen, makanan, kimia dan teknik) serta jasa (pergudangan dan bahan bangunan). Investasi Mesir di Tanah Air berkisar US$3,6 juta, untuk periode 2006-2015, meliputi sektor wholesale/distributor ekspor-impor, perhotelan, biro perjalanan, dan restoran.

Selain dengan Mesir, Menlu Retno juga membahas perdagangan dengan beberapa negara anggota OKI lainnya yakni Sieraa Leone dan Mauritania.
Menlu Retno menyampaikan kepada Menlu Sierra Leone Samura M.W. Kamara agar kerja sama perdagangan dapat lebih ditingkatkan dan mendorong saling kunjung di kalangan pebisnis kedua negara.

Dia juga mengundang Sierra Leone untuk memanfaatkan produk Indonesia seperti alat pertanian yang juga telah banyak digunakan oleh negara-negara Afrika lainnya. Volume perdagangan RI- Sierra Leone pada 2015 sebesar US$24,49 juta, pada posisi RI Surplus US$24 juta. Selama ini Indonesia mengekspo kertas, minyak sawit, sabun, margarin, bahan makanan, ikan kaleng serta mengimpor suku cadang computer dan saklar listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya