SOLOPOS.COM - Berbagai produk pertanian dipamerkan pada acara KTNA Expo di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Rabu (14/12/2016). Kegiatan ini digelar hingga Jumat (16/12/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — KTNA The Exporience 2022 yang akan dihelat Kontak Tani Nelayan Andalan ( KTNA) Sragen pada 27-31 Juli 2022 mendatang diperkirakan hanya menghabiskan dana Rp250 juta.

Padahal anggaran semula, KTNA ekspo itu dialokasikan Rp750 juta. Kegiatan berskala nasional itu digelar dengan swadaya para petani. Targetnya bisa mengubah mindset petani konvensional menjadi petani modern dengan pendekatan milenial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan itu diungkapkan Ketua KTNA Sragen, Suratno, kepada Solopos.com, Kamis (7/7/2022). Dia menjelaskan dalam KTNA ekspo kali ini juga melibatkan anak-anak dari SMK Pertanian Sragen.

Ini untuk mengenalkan generasi muda terhadap dunia pertanian secara riil. Panitia menyediakan 30 stan gratis, dari total 100 stan, untuk para petani dari 20 kecamatan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebanyak 30 stan tersebut diberikan kepada KTNA tingkat kecamatan, petani milenial, KTNA Soloraya, dan dinas,” ujarnya.

Baca Juga: KTNA The Exporience 2022 Sragen Bakal Berbeda, Ini yang Bikin Spesial

Pemkab memang tidak memberi bantuan dana dalam ekspo kali ini. Tetapi, memberi fasilitas berupa gedung gratis dan menyediakan konsumsi untuk para pejabat yang hadir. Termasuk konsumsi tiga menteri yang direncanakan serta Gubernur Jateng.

KTNA The Exporience ini ditargetkan bisa menghadirkan pengunjung sampai 10.000 orang selama lima hari. Artinya, setiap harinya ada 2.000 pengunjung yang datang.

Suratno sudah menyosialisasikan KTNA ekspo lewat berbagai platform media sosial oleh tim petani milenial, Sosialisasi juga dilakukan ke seluruh jaringan KTNA se-Indonesia.

Tujuan dari KTNA The Exporience 2022 ini sebenarnya mengenalkan produk petanian, baik mekanik, teknologi, sampai digitalisasj pertanian. KTNA Sragen  ingin mengubah mindset para petani Sragen agar tidaklagi  berpikir konvensional. Tetapi, berpikir modern dengan menggunakan pendekatan pertanian milenial, yakni pertanian ala anak-anak milenial.

Baca Juga: 3 Menteri dan Gubernur Ganjar Bakal Ramaikan KTNA The Exporience 2022

“Pola pikir konvensional itu yang ingin kami ubah. Orang naik Mitsubishi Panjero itu biasanya pengusaha besar. Nah, kami ingin petani-petani di Sragen juga bisa naik Mitsubishi Pajero. Petani jangan hanya menanam dan panen tetapi harus bisa membuat inovasi baru di dunia pertanian dan bisa menjual produknya secara modern,” jelasnya.

Dalam momentum KTNA ekspo nanti, Suratno akan menandatangani kerja sama dengan empat perusahaan. Kerja sama itu terkait penjualan produk pertanian sampai luar negeri.

Dia mengatakan pertani harus bisa berserikat agar kuat dan memiliki nilai tawar dalam penentuan harga pascapanen. “Seperti petani tebu yang kuat, petani padi juga harus bisa kuat agar harga bisa bersaing,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya