SOLOPOS.COM - (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Puluhan nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Cabang Klaten disebut-sebut sudah menerima pencairan dana deposito mereka pada Juli 2021.

Kepala Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Cabang Klaten, Muryanto, mengatakan dana nasabah belum bisa dibayarkan lantaran sudah masuk ranah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Muryanto mengatakan kondisi itu terjadi lantaran pandemi Covid-19 yang berdampak pada kesulitan likuiditas termasuk dialami KSP Sejahtera Bersama.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Karena sudah masuk ke tagihan PKPU, pembayaran dilakukan secara bertahap selama lima tahun dengan skema pertama dari Juli hingga Desember 2021,” kata Muryanto.

Baca Juga: 23 Kelompok Tani di Klaten Bakal Terima Motor Roda Tiga dari DBHCHT

Terkait nasabah yang semestinya sudah menerima pencairan dana pada Juli, Muryanto mengatakan dana masih sangat terbatas. Namun, dia menyatakan sudah mulai ada yang dibayarkan pada Juli 2021 terutama nasabah dalam kondisi sakit dan jompo serta nilai dana kecil.

“Sebenarnya ada puluhan [nasabah di Klaten yang sudah menerima pencairan dana deposito]. Tetapi belum bisa maksimal semua, menunggu dari kantor pusat. Mudah-mudahan Desember [untuk termin pertama] sudah bisa selesai,” kata dia.

Muryanto menuturkan sebelumnya kantor pusat KSP tersebut yang berada di Bogor sudah memiliki rencana kerja sama dengan investor untuk menalangi pencairan dana nasabah. Namun, saat itu persebaran Covid-19 meningkat hingga kerja sama tertunda.

Baca Juga: Waspadai Pinjol! Ditagih secara Kasar hingga Data Nasabah Disebar   

“Sekarang [persebaran Covid-19] sudah mulai agak lunak sehingga otomatis dari pihak asing bisa masuk bisa melihat perkembangan dari kantor. Kami sambil menjual aset yang ada,” kata Muryanto.

Muryanto menjelaskan jumlah nasabah di KSP Sejahtera Bersama Cabang Klaten sekitar 1.000 orang. Sementara, nilai total aset Rp40 miliar-Rp50 miliar.

Salah satu nasabah KSP Sejahtera Bersama, Ign. Sutarno, mengatakan selama 1,5 tahun dana deposito miliknya tak bisa diambil. Sutarno menjelaskan sesuai jadwal semestinya dia menjadi salah satu nasabah yang menerima pencairan dana untuk termin pertama pada rentang 12-16 Juli 2021.

Baca Juga: Jumlah Kendaraan di Boyolali Bertambah 100.000 Unit selama 5 Tahun

“Ternyata tidak ada transfer sama sekali. Saya coba ke sini disampaikan menunggu sampai September. Tetapi ini September sudah berakhir belum ada realisasi. Tadi dalam pertemuan tadi disuruh menunggu sampai Desember,” kata Sutarno.

 

Upaya Hukum

Sutarno menyatakan secara pribadi dia belum berniat mengajukan upaya hukum agar dana deposito miliknya senilai Rp40 juta bisa segera dicairkan. Dia memilih menunggu iktikad baik dari pengelola koperasi agar segera melakukan proses pencairan sesuai skema yang sudah dibikin. “Tuntutan saya Cuma uang kembali,” kata Sutarno.

Nasabah lainnya, Sudirin, mengatakan proses pencairan dana deposito nasabah dilakukan dengan skema termin dalam lima tahun mendatang dengan proses pencairan dilakukan pada Juli dan Desember. “Termin pertama katanya dicairkan pada Juli 2021. Sudah disuruh kirim nomor rekening. Tetapi dari Juli sampai sekarang belum ada transferan, masih nihil,” kata Sudirin.

Baca Juga: Jalan Sunyi Angkutan Umum Boyolali

Soal nilai dana deposito nasabah, Sudirin menjelaskan beragam. Dia menyebutkan ada nasabah yang memiliki dana deposito hingga Rp1 miliar, tetapi hingga kini belum bisa dicairkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya