SOLOPOS.COM - Lingkungan Desa Paulan, Colomadu, Karanganyar, disemprot disinfektan menyusul adanya klaster masjid, beberapa waktu lalu, (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Colomadu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penularan Covid-19 klaster masjid di Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, patut diwaspadai. Sampai saat ini tercatat sebanyak 94 orang positif Covid-19 dari klaster tersebut dan satu di antaranya meninggal dunia pada Minggu (13/6/2021).

Kasus penularan Covid-19 ini muncul karena ada pengurus masjid yang positif terinfeksi virus corona. Hal tersebut diceritakan salah satu jemaah yang masuk kontak erat klaster masjid di Paulan, Alvari Kunto Prabowo, 42, Ketua RT 002/RW 012, Dukuh Gawanan Barat, Desa Gawanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Keren! Ini Produk Perusahaan Serat Terbaik Hindia Belanda di Wonogiri

Kronologi

Dia menceritakan didatangi takmir salah satu masjid di Desa Paulan pada Sabtu (12/6/2021). Takmir tersebut menjelaskan kepada Alvari bahwa masjid di Desa Paulan ditutup karena takmir dan beberapa orang jemaah masjid terkonfirmasi positif Covid-19.

“Yang saya tahu, ada takmir masjid yang ditutup kali pertama itu [masjid di tepi jalan Karanganyar-Solo] menjadi imam dan khatib di masjid lain [dekat SD]. Ternyata dia positif Covid-19. Sekarang, masjid lain [di dekat SD] itu juga ditutup,” tutur dia.

Baca juga: Klaster Masjid di Paulan, 94 Warga Terinfeksi Covid-19

Protokol Kesehatan

Masjid di Paulan, Colomadu, Karanganyar tersebut berada di tepi jalan raya sehingga banyak pelaku perjalanan yang singgah dan beribadah sehingga mempercepat persebaran.

Ditanya penerapan protokol kesehatan (prokes) di dua masjid itu, Alvari menyampaikan takmir masjid menerapkan prokes secara ketat. Takmir masjid, katanya, tidak segan menegur orang yang hendak salat tetapi tidak mengenakan masker.

“Orang datang tidak memakai masker itu diingatkan untuk pakai. Kalau tidak bawa, langsung diberi. Ada beberapa orang yang datang memakai masker, tetapi masker diturunkan saat hendak salat. Soal itu kembali kepada keyakinan masing-masing. Takmir masjid juga menerapkan jaga jarak saat salat berjemaah,” ujar dia.

Baca juga: Pasar Ikan Balekambang Solo, Surga bagi Pencinta Iwak Harga Miring 

Swab

Menindaklanjuti kasus tersebut, sejumlah orang termasuk Alvari dan keluarganya yang menjadi kontak erat klaster masjid di Desa Paulan menjalani tes swab. Mereka menjalani tes swab PCR Covid-19 di puskesmas pembantu (Pustu) Ngasem, Kecamatan Colomadu.

Dia menceritakan bertemu dengan sejumlah jemaah yang sering salat di dua masjid di Desa Paulan itu saat menjalani tes swab PCR Covid-19 di Pustu Ngasem.

“Saya warga Gawanan, tapi salat di masjid [sebut nama dua masjid di Desa Paulan yang ditutup sementara] itu setiap hari. Saya diminta ikut tes swab PCR Covid-19 dan menghubungi bidan Desa Paulan. Senin ini saya tes swab PCR membawa fotokopi [Kartu Keluarga] KK dan [Kartu Tanda Penduduk] KTP tiga lembar,” jelasnya.

Baca juga: Pesona Desa Wisata Ketenger Banyumas, Serasa Piknik di Swiss dengan Kearifan Lokal 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya