SOLOPOS.COM - Sungai serayu di Banyumas. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, BANDUNG — Kasus tabrak lari yang menimpa sejoli di Nagreg, Bandung, Jawa Barat, memunculkan bukti baru. Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal mengambang di aliran Sungai Serayu kawasan Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, itu diduga dibuang dalam kondisi masih hidup.

Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap jasad korban. Dokter Sumy Hastry mengatakan, korban bernama Salsabila dipastikan meninggal tidak lama setelah kejadian kecelakaan di Nagreg.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Dari luka-luka yang kita periksa (jenazah) wanita waktu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di tempat kejadian atau di TKP, karena luka-lukanya ada di kepala bagian belakang sampai depan itu parah dan dicek patah tulang tengkorak bawah. Jadi, saya yakin di tempat waktu kejadian (tabrakan),” ungkap dr Sumy Hastry seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Tiga Anggota TNI Terlibat Tabrak Lari di Nagreg Bandung, Ini Kata KSAD

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara korban Handi Harisaputra diduga dibuang dalam kondisi masih hidup. Sebab saat dilakukan otopsi, pihaknya menemukan saluran napas Hadi yang dipenuhi pasir.

“Kalau yang pria waktu kita periksa dengan lengkap luar dan dalam kita temukan tanda-tanda pasir atau air sungai di saluran napas sampai paru-paru. Jadi ini membuktikan waktu dia dibuang, dia masih dalam keadaan hidup atau mungkin dalam keadaan tidak sadar waktu itu,” ungkap dr Sumy Hastry.

Kronologi Tabrak Lari di Nagreg

Diberitakan sebelumnya, sejoli itu adalah korban tabrak lari di perbatasan Garut-Nagreg pada Rabu (8/12/2021). Polda Jabar mengungkapkan pelaku penabrak sejoli ini adalah tiga oknum TNI.

Salah satu oknum anggota TNI AD yang menjadi pelaku tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Kopda A, membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku sebelum membuang mayat sejoli, Handi Saputra, 18, dan Salsabila, 16, ke Sungai Serayu, Jawa Tengah (Jateng) sempat menyarankan kepada atasannya, Kolonel Priyanto atau Kolonel P, untuk membawa korban ke rumah sakit.

Baca juga: Gila! Penabrak dan Pembuang Korban Kecelakaan di Nagreg Seorang Kolonel

Meski demikian, saran Kopda A itu ditolak Kolonel P yang memerintahkan kepada Kopda A dan Koptu AS untuk membuang sepasang remaja itu ke sungai dan tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun.

“Setelah membuang korban, kami melanjutkan perjalanan menuju kediaman Kolonel P di Kalasan Yogyakarta. Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian itu jangan diceritakan kepada siapa pun, agar dirahasiakan,” ujar Kopda A, dikutip dari Okezone.com, Minggu (26/12/2021).

Jasad Korban Dibuang ke Sungai Serayu

Dalam proses membuang kedua korban tersebut, Koptu AS turun dari mobil untuk menurunkan kedua korban, lalu Kolonel P dan Kopda A menyeret Hendi Saputra dan Salsabila ke jembatan dan membuangnya ke Sungai Serayu. Setelah membuang kedua korban, ketiganya lalu kembali ke kediaman masing-masing.

Kopda A yang menjadi salah satu pelaku penabrak tersebut menyampaikan bahwa Handi dan Salsabila berboncengan tanpa menggunakan helm dalam kecelakaan naas yang berlangsung di Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Tiga Anggota TNI Terlibat Tabrak Lari di Nagreg Bandung, Ini Kata KSAD

Kopda A mengatakan awalnya kendaraan Satria FU dengan pelat nomor D 2000 RS yang dikendarai Handi berboncengan dengan Salsabila itu menabrak truk yang melintas hingga terpental dan masuk ke kolong mobil Isuzu Panther yang dikendarainya.

“Selanjutnya, kami melaksanakan pertolongan kepada kedua korban dengan cara mengangkat untuk dibawa ke tepi jalan. Karena tidak ada yang membantu, sehingga Kolonel P berinisiatif dan memerintahkan saya dan Koptu AS untuk memasukkan korban ke dalam mobil Panther yang kami kendarai,” ujarnya.

Baca juga: Kejam! Korban Tabrak Lari di Bandung Masih Hidup saat Dibuang ke Sungai

Dalam perjalanan itu, Kopda A menyampaikan kepada Kolonol P agar kedua korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, saran tersebut ditolak oleh oknum perwira TNI AD itu. Kolonel P yang mengambilalih kemudi memilih melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan menyuruh anak buahnya membuang kedua korban tabrak lari di Nagreg Bandung itu ke Sungai Serayu.

“Sesampainya di Sungai Serayu, daerah Cilacap sekitar pukul 21.00 WIB. Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua Korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya