Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Kronologi Guru Tampar Murid di SMP Boyolali, Berawal dari Es Teh Tumpah

Kronologi Guru Tampar Murid di SMP Boyolali, Berawal dari Es Teh Tumpah
author
Ika Yuniati Kamis, 3 November 2022 - 16:03 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pengendara saat melintas di depan SMPN 1 Sawit Boyolali, Kamis (3/11/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, Boyolali – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali menjelaskan kronologi kasus guru menampar murid di SMPN 1 Sawit Boyolali yang sempat viral awal pekan ini.

Kronologi kasus tersebut berawal dari es teh yang tumpah di kelas pada Selasa (1/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, mengatakan berdasarkan laporan sementara yang ia terima, kronologi kejadian viral tersebut berawal saat jam istirahat ada siswa yang membeli es teh dalam bungkus plastik tanpa ditali.

Kemudian, es teh dalam plastik tersebut dimasukkan ke dalam kantong tas dan diletakkan di meja. Es teh dalam tas itu tanpa sengaja  tersenggol atau dipindah temannya sehingga tumpah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ternyata sebabnya gur [hanya] es teh utah [tumpah],” ungkapnya kepada wartawan di kantornya, Kamis (3/11/2022).

Baca juga:  Guru Tampar Murid di Boyolali: Pelaku Berstatus PNS yang akan Pensiun Juli 2023

“Terus terjadi di situ, seperti apa saya enggak ngerti kok tiba-tiba guru marah,” jelasnya.

Saat disinggung apakah anak terseut berkata kasar, Darmanto tak secara gamblang menjawab. Ia justru menjawab terkait sikap menanamkan budaya di dunia pendidikan kepada anak bahwa mereka punya kewajiban menghormati orang tua.

“Kan mestinya kalau bicara enggak banter-banter, bu guru juga punya kewajiban menyayangi yang muda-muda. Artinya ketika hubungan antara murid dan guru itu hubungan dengan hati, oh ketika saya bicara dengan guru saya harus menunduk, kita kan orang Jawa mesti ada unggah-ungguh, solah bawa ada muna muni dan sebagainya,” jelas dia.

Ketika hal tersebut telah ditanamkan dan menjadi budaya, Darmanto mengatakan kejadian seperti guru tersulut emosi hingga menampar murid tidak akan terjadi.

Baca juga: Guru Tampar Murid di Boyolali Berakhir Damai, Ortu Korban: Guru Harus Dimutasi!

“Tapi saya tegaskan sekali lagi, apa pun alasannya yang namanya kekerasan di manapun, di keluarga, di rumah, di masyarakat, itu tidak boleh,” tegasnya.

Lebih lanjut, Darmanto ingin sekolah di Boyolali menjadi sekolah yang ramah anak dengan iklim kondusif sehingga tidak ada kekerasan fisik dan nonfisik, bullying, serta intoleransi.

Saat ditanya tingkat pelanggaran yang telah dilakukan guru inisial RS tersebut, Darmanto menjelaskan harus ada pemeriksaan. Akan tetapi, terkait pemeriksaan merupakan tugas pokok dan fungsi dari inspektorat.

Sebelumnya diberitakan, kasus guru tampar murid di SMPN 1 Sawit tersebut berakhir damai dengan berbagai persyaratan.

Kasus video viral seorang guru perempuan berinisial RS menampar murid kelas VIII di SMPN 1 Sawit Boyolali berakhir lewat jalur damai. Namun, ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan sehingga kasus guru menampar murid tersebut bisa berakhir damai.

Baca juga: Gelar Festival Bahasa Ibu, Disdikbud Boyolali Berupaya Selamatkan Bahasa Jawa

Kapolsek Sawit, AKP Sunarto, mengatakan hasil kesepakatan yang pertama adalah orang tua murid korban meminta guru tersebut untuk dimutasi dari SMPN 1 Sawit.

“Kemudian minta dilindungi di sekolah terkait keselamatannya. Terus Bu R itu seminggu [sepekan] dua kali apel di Polsek,” ujarnya saat dihubungi wartawan pada Kamis (3/11/2022) siang.

Sunarto menjelaskan wajib lapor bagi pelaku dilakukan selama belum terjadi mutasi. Kesepakatan selanjutnya adalah korban meminta kompensasi Rp2 juta.

“Akan tetapi uang kompensasi itu minta tolong diserahkan ke anak yatim-piatu di SMPN 1 Sawit,” lanjut dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan kronologi video viral tersebut terjadi karena es teh yang dibawa korban tumpah di kelas. Saat akan dibersihkan dengan sapu, anak tersebut membersihkan sambil sapunya diputar-putarkan sehingga mengenai yang lain.

Baca juga: Diikuti Ratusan Siswa, Begini Serunya Lomba Permainan Tradisional di Boyolali

Pada saat itu, guru yang berinisial RS tersebut menasehati dan ada miskomunikasi sehingga terjadi sesuai video viral yang beredar. “Mungkin [emosi spontan], kalau enggak emosi enggak mungkin berbuat seperti itu, khilaf,” ujarnya.



Selanjutnya Sunarto mengatakan kasus guru menampar murid di SMPN 1 Sawit tersebut dilaksanakan secara restorative justice.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya
Ekspedisi Mudik 2024

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN