SOLOPOS.COM - Persis Solo dikalahkan Persita Tangerang 0-1 pada laga terakhir Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan Solo, Senin (27/6/2022). (Persis Official)

Solopos.com, SOLOPersis Solo mengalami pramusim buruk setelah tak mampu meraih satu kemenangan pun dalam ajang Piala Presiden 2022. Persis Solo hanya membawa 2 poin dari dua kali bermain imbang dan dua kali kekalahan. Parahnya lagi, hasil minor itu diraih saat Persis Solo tampil sebagai tuan rumah fase grup.

Nando Aldian, salah seorang perwakilan komunitas pencinta Persis Solo, Pagar Hijau Manahan, mengatakan Persis Solo mengalami penurunan performa yang mencolok di tengah label juara kasta kedua liga. Mandulnya lini depan, minimnya kreasi lini tengah, dan rapuhnya tembok pertahanan menjadi masalah yang kompleks tim sebelum memulai Liga 1 bulan depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Banyak yang diharapkan dalam hal perekrutan pemain baru pada musim ini. Tetapi fakta berbicara lain. Pemain baru yang bermain di sepanjang laga tidak mampu menunjukkan kualitas mereka. Nama-nama yang musim lalu terlihat moncer bersama tim juga terlihat redup di bawah arahan pelatih kawakan Jacksen F Tiago.

Baca Juga: Persis Solo Tanpa Kemenangan di Piala Presiden, Begini Komentar Jacksen

Masuknya pemain jebolan La Masia sebagai komando di lini depan juga tidak membuahkan hasil. Gerrard Artigas didatangkan Persis Solo untuk menjawab ekspektasi penggemar akan tim yang memiliki penyerang yang tajam.

Saga transfer Artigas sendiri cukup dinantikan penggemar karena dia memiliki segudang pengalaman bermain di kompetisi Europa League dan Europa Conference League.

Belum lagi ekspektasi penggemar akan perbaikan lini tengah yang menjadi persoalan pada musim lalu. Alexis Messidoro menjadi jawaban manajemen atas pertanyaan para penggemar.

Baca Juga: Jadwal 8 Besar Piala Presiden: Persib vs PSS, PSIS vs Bhayangkara FC

Berbekal pengalaman bermain dengan tim besar seperti Boca Juniors, Estudiantes dan OF Lerapetras, Messi juga belum bisa mengangkat performa tim dan menunjukkan kualitasnya sebagai pemain nomor 10.

“Aktivitas transfer tim saat ini cukup menimbulkan kekhawatiran serius tentang bagaimana tim akan mampu bersaing dan berkembang pada musim ini. Alih-alih tim mendatangkan pemain bertahan dengan kualitas yang lebih baik dari musim lalu, tim malah mendatangkan Aaron Evans yang notabene pada musim lalu yang hampir saja membawa PSS Sleman ke jurang degradasi,” kata Nando kepada Solopos.com, Selasa (28/6/2022).

Dia mengatakan kombinasi Fabiano dengan Andri Ibo juga menjadikan penggemar mengerutkan dahi karena kedua pemain ini memiliki tipikal yang sama. Fabiano dan Andri Ibo adalah pemain yang tidak bisa melakukan build-up dari bawah padahal tim ini mempunyai persoalan yang sama pada musim lalu yakni masalah mengalirkan bola dari belakang hingga ke depan dengan lancar tanpa melakukan longpass sepanjang laga.

Baca Juga: Persis Solo Tak Pernah Menang di Piala Presiden 2022, Suporter Kecewa

 

Faktor Jacksen

Sejumlah pemain baru yang direkrut beberapa juga tidak pernah masuk ke dalam starting eleven bahkan di bangku cadangan sekalipun. Rian Miziar yang menjadi duet Fabiano musim lalu juga tidak pernah dimainkan oleh tim pelatih, padahal sejatinya jika mengacu pada pernyataan Jacksen soal pramusim yakni mencoba formula baru seharusnya Rian Miziar maupun pemain lain yang belum pernah dimainkan patut dicoba.

“Banyak pemain yang sudah direkrut dan diperkenalkan secara resmi oleh manajemen juga belum dimainkan. Sebenarnya strategi transfer seperti apa yang diterapkan oleh tim ini sehingga banyak pemain baru yang tidak pernah diturunkan di ajang pramusim ini,” imbuh dia.

Ia mengatakan memang sudah seharusnya para penggemar tidak perlu terlalu berharap lebih dengan tim ini. Apalagi ini adalah musim perdana Persis Solo tampil kembali di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Baca Juga: Kalah dari Persita 0-1, Persis Solo Juru Kunci Klasemen Akhir Grup A

Pada laga pembuka turnamen pramusim menghadapi PSS Sleman sempat terbesit wajar Persis Solo bermain buruk karena masih pramusim. Namun sangat disayangkan ketika pertandingan kedua hingga keempat tim ini juga tidak ada perubahan permainan. Padahal memiliki komposisi pemain yang relatif sama.

“Mulai dari situ saya berpikir bahwa tim ini memang genuinely bad as a team. Dalam kata lain, tim ini memiliki kompleksivitas yang tinggi baik secara strategi, teknis dan chemistry antarpemain,” kata dia.

Jacksen sendiri juga bukan tanpa masalah. Kemenangan baginya adalah hal yang sulit didapatkan sebelum menukangi Persis Solo.

Baca Juga: Babak Pertama, Persis Solo Tertinggal 0-1 dari Persita Tangerang 

Jacksen dalam 10 pertandingan terakhir bersama Persipura Jayapura hanya meraih 1 kemenangan, 2 imbang, dan 7 kekalahan. Di mana 6 kekalahan di antaranya diraih secara beruntun yang membuat dia didepak dari kursi kepelatihan Persipura.

Selama 42 pertandingan bersama Persipura, Jacksen memiliki PPM (point per match) sebesar 1.43 yang artinya setiap pertandingan yang dijalaninya didominasi dengan hasil imbang.

“Dari statistik tersebut, hal apa yang membuat manajemen begitu semringah mandaulat Jacksen menjadi pelatih kepala? Sama halnya ketika menjadikan Eko Purdjianto menjadi pelatih kepala pada musim lalu. Apakah manajemen tidak belajar sebelumnya sebelum memutuskan siapa yang bakal menukangi tim ini,” kata Nando.

Baca Juga: PSS Atasi Dewa United, Kans Persis ke 8 Besar Piala Presiden Tertutup

 

Masih Ada Waktu

Menurutnya ada hal positif yang didapat setelah melihat Persis Solo bermain. Semua tidak perlu lagi berekspektasi karena kita tidak terlalu bagus untuk mendapatkan slot ke kompetisi Asia dan kita juga tidak terlalu buruk untuk kembali ke Liga 2.

Satu-satunya anugerah yang bisa menyelamatkan adalah masih ada waktu di mana klub dapat bekerja untuk mendatangkan pemain baru dan mengeluarkan pemain yang tidak diperlukan. Di dunia sepak bola industri yang ideal, bisnis transfer sudah selesai dengan wajah-wajah baru yang punya waktu untuk beradaptasi dan bermain dengan rekan satu tim baru mereka. Sebagai contohnya adalah Artigas.

“Sekarang jelas, hasil minor pada pramusim tidak menjadi masalah jika kami memiliki musim yang baik. Tidak ada yang akan mengingat fakta bahwa kami memiliki pramusim yang buruk, dan jika kami memenangkan semua pertandingan dengan nyaman maka kami akan khawatir tentang kepercayaan berlebihan menuju ke pertandingan yang jauh lebih sulit,” imbuh dia

Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini, Perebutan 1 Tiket Tersisa 8 Besar

Tetapi sulit untuk memasuki pertandingan kompetitif mengetahui Anda baru sekali menang sejauh ini saat melawan Persebaya Surabaya lalu.

Nando mengatakan Persis Solo memang suka melakukan hal-hal dengan cara yang sulit. Ketika segalanya sepertinya bisa didapat dengan mudah, manajemen memilih dengan cara yang sulit.

Seperti membuang pemain lama dan menggantinya dengan pemain baru dengan level skill yang lebih rendah, memilih pemain dengan CV yang mentereng tetapi hanya bisa dilihat dari YouTube saja, merekrut pemain tetapi tidak dimainkan, dan masih banyak lagi.



Baca Juga: Daftar Tim Lolos 8 Besar Piala Presiden 2022: 3 Klub Biru Juara Grup

Dukungan dan kritik adalah hal terbesar yang dapat diberikan saat ini kepada tim. Meskipun kekayaan klub sangat besar, mereka tidak dapat membelinya. Mereka hanya bisa berharap itu dari para penggemar.

“Dan saya benar-benar percaya bahwa mayoritas penggemar akan tetap bersama tim, bahkan jika ada yang salah dari tim ini. Itu karena tim Persis Solo saat ini telah membuat kami percaya pada sesuatu,” imbuh dia.

Dia mengatakan era tim saat ini telah membuat merasakan sesuatu yang sudah lama tidak dirasakan. Manajemen saat ini telah membuat percaya pada sesuatu. Namun, beberapa hasil buruk telah mengurangi faktor perasaan baik sampai batas tertentu.

Baca Juga: Kalahkan Dewa United 1-0, PSS Sleman Lolos 8 Besar Piala Presiden 2022

Sepekan terakhir adalah sepekan yang sulit bagi semua orang terutama para penggemar dan tim. “Tetapi mari kita tetap bersama. Jangan terbawa suasana dan kehilangan hal positif yang telah dibangun selama ini.

Jadi, berani berbenah, Sis?” tutup dia.

 







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya