SOLOPOS.COM - Warga membawa tubuh seorang pria yang tewas dalam serangan udara di sebuah pasar di provinsi barat laut Yaman, Saada, Jumat (27/2/2015). Serangan udara ke Yaman dilancarkan koalisi yang dipimpin Arab Saudi untuk menghentikan milisi Bothi bersekutu mendirikan kekuasaannya di seluruh negeri. (JIBI/Solopos/Reuters/Naiyf Rahma)

Krisis Yaman membuat Pemerintah Indonesia meminta WNI yang berada di Yaman segera mendaftar untuk dievakuasi ke Tanah Air.

Solopos.com, JAKARTA – Situasi keamanan di Yaman kian buruk pascaserangan udara yang dilancarkan koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Pemerintah Indonesia pun mendorong warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi kembali ke Tanah Air.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/3/2015), menerangkan saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan.

Di antara para WNI tersebut, sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488 orang buruh migran.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, sebagian besar WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit lebih kondusif.

Sejak Februari 2015, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara suka rela untuk kembali ke Indonesia.

Hingga kini dari total 175 WNI yang mendaftarkan diri, sebanyak 141 orang telah dievakuasi dari Yaman dan telah kembali ke Indonesia.

KBRI di Sana’a saat ini masih beroperasi secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI. Pihak KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa.

Kemlu RI menyampaikan Pemerintah terus memantau dan mengevalusasi perkembangan kondisi di Yaman setiap saat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia meminta seluruh WNI yang berada di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari tempat-tempat konflik.

Pemerintah juga meminta agar WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Yaman agar menunda hingga situasi di negara itu lebih kondusif.

KBRI di Sana’a, Yaman tetap memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di negara itu, melalui layanan hotline yang dapat diakses 24 jam dengan nomor +967 738 115 555.

Seperti diberitakan, perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan koalisi negara di kawasan teluk di bawah pimpinan Arab Saudi, setelah Presiden Yaman memintanya. (Baca: Lagi, Serangan Koalisi Arab Saudi Gempur Ibu Kota Yaman)

Pertempuran itu menyebar ke sepanjang semenanjung Arab mulai akhir September 2014, ketika Houthi menguasai Sana’a (ibu kota Yaman), memaksa masuk ke wilayah Sunni dan mengusir Hadi dari ibu kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya