SOLOPOS.COM - Kondisi anak-anak korban perang di Yaman (Rte.ie)

PBB peringatkan pemerintah Yaman untuk mengatasi bencana kelaparan akibat krisis kemanusiaan.

Solopos.com, SOLO – Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pemerintah Yaman yang terancam bencana kelaparan akibat krisis kemanusiaan yang terjadi selama bertahun-tahun. PBB khawatir krisis di Yaman semakin parah seperti yang terjadi di Aleppo, Suriah.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Negara miskin di semenanjung Arab itu mengalami krisis sejak koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara pada Maret 2015 untuk mengusir pemberontak Houthi yang menguasai kota Sana’a. Konflik tersebut membuat kondisi Yaman menjadi tidak aman dan menimbulkan bencana lain seperti kelaparan.

Konflik di Yaman saat ini menjadi penyebab utama bencana kelaparan terparah di dunia,” tutur wakil sekretaris jenderal urusan kemanusiaan PBB, O’Brien, seperti dilansir Rte.ie, Jumat (27/1/2017).

Menurut O’Brien, jika tidak segera diatasi, bencana kelaparan akan semakin buruk. Saat ini, sekitar 14 juta orang atau hampir 80 persen penduduk Yaman membutuhkan bantuan pangan. Setidaknya, sekitar dua juta orang benar-benar membutuhkan bantuan makanan untuk bertahan hidup.

Situasi ini menjadi bertambah buruk bagi anak-anak. Setidaknya, sekitar 2,2 juta bayi di Yaman saat ini menderita gizi buruk,” lanjut O’Brien.

Bahkan, menurut O’Brien, nasib anak-anak di Yaman terus bertambah buruk. “Secara keseluruhan, nasib anak-anak di Yaman akan tetap suram. Pasalnya, setiap 10 menit tercatat satu anak di bawah usia 10 tahun meninggal dunia karena suatu hal yang sebenarnya bisa dicegah,” imbuh O’brien.

O’brien memperingatkan pemerintah Yaman akan ketersediaan pangan yang ada di negara tersebut. Menurutnya, persediaan gandum di gudang milik pemerintah akan habis dalam beberapa bulan karena banyak bank asing yang tidak mau lagi bertransaksi dengan bank komersial Yaman.

Saat ini, hampir seluruh kebutuhan Yaman bergantung pada impor. Namun, semua barang impor itu saat ini tidak bisa masuk dengan lancar karena hancurnya pelabuhan Hudaydah akibat dibombardir pasukan koalisi Arab Saudi pada 2015, silam. Namun, kini koalisi Arab Saudi telah memerintahkan sebuah kapal yang mengangkut empat mesin derek guna memperbaiki pelabuhan di Yaman.

Kondisi buruk itu membuat O’Brien dan sejumlah pejabat PBB lainnya khawatir. Saat ini, PBB telah menyerukan gencatan senjata di Yaman untuk melanjutkan perundingan guna mengakhiri perang. Ia mengimbau kepada masyarakat internasional untuk lebih memperhatikan Yaman yang dianggap tengah mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (Chelin Indra Sushmita/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya