SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters/Khaled Abdullah)

Krisis Yaman berdampak pada KBRI di Sanaa yang terkena bom. DPR minta pemerintah menyerukan perdamaian untuk Yaman.

Solopos.com, JAKARTA – Perang di Yaman memicu keprihatinan lantaran Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa terkena bom. DPR pun meminta pemerintah menyerukan perdamaian dunia dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) menyusul masih berlangsungnya perang tersebut

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PAN, Hanafi Rais, mengatakan pemerintah melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menyerukan itu di KAA.

“Konflik senjata tidak menyelesaikan sengketa,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (21/4/2015).

Menurutnya, pemerintah bisa menyerukan penyelesaian konflik dengan menggunakan diplomasi. “Melalui konferensi itu, Indonesia harus menyerukan perdamaian kepada seluruh negara yang tergabung dalam Asia Afrika,” kata Hanafi.

Seruan itu, paparnya, juga diharap mampu membendung aksi Arab Saudi dan koalisinya yang sekarang berseteru di Yaman. “Aksi Arab Saudi, itu bisa dijadikan bukti bahwa perang tidak menyelesaikan masalah. Justru menambah masalah,” kata Hanafi.

Akibat ulah Arab Saudi, jelasnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman rusak parah serta banyak pejabat mengalai luka-luka. “Itu harus menjadi perhatian penting bagi dunia perang hanya menuai dampak buruk,” papar dia.

Sementara itu, Tb. Hasanuddin, anggota Komisi I DPR dari fraksi PDIP, memaparkan sesuai dengan keterangan yang dihimpun, kerusakan KBRI itu akibat pengeboman yang sebenarnya ditujukan untuk gudang senjata.

“Tapi meleset dan mengarah ke areal KBRI,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya