SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters/Khaled Abdullah)

Krisis Yaman memicu ledakan besar yang membuat kerusakan lebih dahsyat dan mematikan.

Solopos.com, SANAA — Serangan udara koalisi Arab Saudi ke Ibu Kota Yaman, Sanaa, Senin (20/4/2015) diarahkan ke pangkalan rudal-rudal Scud yang dikuasai kelompok Houthi. Akibatnya, serangan itu memicu ledakan besar yang menewaskan 25 orang dan melukai 400 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dilaporkan kantor berita Saba dari Sanaa. Koalisi Arab Saudi yang terdiri atas negara-negara Arab Sunni yang melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi. Kelompok sekutu Iran ini berupaya menggulingkan kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh dukungan Arab.

“Menurut data sementara setelah bom agresi Arab Saudi hari ini, 25 warga terbunuh dan lebih dari 398 orang terluka, kebanyakan wanita dan anak-anak,” sebut reporter Saba yang mengikuti kelompok Houthi, yang dikutip Reuters.

Jumlah pasti korban ledakan itu masih sulit dipastikan. Namun menurut sumber-sumber petugas medis setempat, setidaknya 15 orang terbunuh.

Serangan bom menghantam Pegunungan Faj Attan, dekat Distrik Hadda yang menjadi lokasi Istana Kepresidenan dan kantor kedutaan besar. Ledakan tersebut menimbulkan asap yang membubung tinggi mirip “jamur” raksasa membuat jendela-jendela bangunan berhamburan. Padahal bangunan-bangunan itu terletak beberapa km dari pusat ledakan.

Seorang warga setempat, Adel Mansour, mengatakan ledakan tersebut merupakan yang terbesar dalam serangan udara Arab Saudi tiga pekan terakhir. “Kali pertama sejak pemboman terjadi, jendela-jendela rumah saya hancur. Anak-anak saya ketakutan dan kerabat saya pingsan,” katanya.

Serangan itu menimbulkan reaksi keras dari berbagai negara, khususnya yang memiliki kedutaan besar di Sanaa. Dari Indonesia, Menlu Retno Marsudi mengutuk serangan udara tersebut setelah kantor KBRI rusak berat dan sejumlah staf terluka akibat serangan bom.

Tak hanya itu, pemerintah Iran juga memanggil Dubes Arab Saudi di Teheran, Senin lalu, setelah ledakan terjadi. Serangan itu juga menewaskan tiga karyawan stasiun TV setempat, Yemen Today. Padahal, stasiun TV tersebut milik Presiden terguling, Ali Abdullah Saleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya